mobilinanews (Jerman) - Pembalap pendatang baru Fabio Quartararo sudah meraih tiga kali pole position musim ini. Akankah meraih pole ke-4 di GP Jerman, Sabtu (6-7-2019) sekaligus memutus sukses 9 pole berturut Marc Marquez di Sachsenring?
Itu pertanyaan sekaligus penantian menarik pada sesi kualifikasi pada sore waktu lokal atau nanti malam WIB.
Sepak terjang Quartararo sejauh ini terbilang spektakular meski gabung di tim satelit Petronas Yamaha. Ia memang belum hadiahkan gelar juara buat Yamaha musim ini.
Tap, ia memberikan perlawanan sengit saat Yamaha meraih gelar perdana musim ini di Assen lewat Maverick Vinales.
Rider Prancis itu juga sukses mengangkangi para pembalap pabrikan Yamaha (di luar kemenangan Vinales di Assen).
Tercatat ia sudah 13 kali menempati posisi tiga besar di sesi resmi MotoGP. Jauh lebih apik ketimbang Vinales dan Valentino Rossi.
Pada sesi lat5ihan awal GP Jerman, Quartararo tercepat di FP1. Hanya ketiga di FP2, tapi semua tahu kalau di sesi itu ia dua kali terhalang pembalap lain saat berpacu memburu waktu.
Karena itu Marc Marquez yang selama ini dominan di Sachsering sudah pasang kacamata waspada.
Ia menilai Quartararo membawa potensi sesungguhnya Yamaha. Racing line-nya bagus, dan ia bertarung tanpa beban.
"Kehadirannya di MotoGP sungguh luar biasa. Tapi, mungkin sebaliknya buat rivalnya," ucap Marquez, dengan kata rival, tampaknya tertuju kepada Rossi dan Vinales. Sebab, para pembalap satelit tentu selalu berharap bisa mengalahkan pembalap pabrikan.
Marquez pun dengan sukarela memberikan tips buat pembalap 20 tahun itu agar menjaga mentalitas bertarungnya.
Jangan terpancing oleh tekanan sekaligus tantangan yang mulai tumbuh dalam tahun perdananya di kelas primer.
"Ia satu-satunya pembalap Prancis di baris depan. Semua harapan tumpah kepadanya. Beda dengan kami di Spanyol, terpecah kepada beberapa pembalap. Sekarang ia balapan tanpa beban. Tekanan baru akan muncul saat banyak orang mendorongnya meraih kemenangan. Itu yang harus ia waspadai."
Rossi yang tak lain adalah guru Quartararo pun ikut memuji muridnya. Ia memastikan M1 saat ini memang lebih cocok dengan Quartararo.
Karena penasaran, Rossi bahkan sempat membuntutti pembalap bernomor start 20 itu saat latihan kemarin. Ia amati banyak hal dalam beberapa lap.
"Racing style-nya sangat baik. Ia punya racing line tersendiri. Yang paling mencolok, ia punya grip ban yang lebih baik dari saya. Kami tak tahu kenapa begitu," kata Rossi.
Dengan istilah `kami` yang artinya para teknisi Yamaha belum juga temukan solusi mengapa daya cengkeram motornya masih loyo sejak dua musim lalu. (rnp)