MotoGP 2020 : 10 Race Ibarat Mimpi, Pesawat Khusus Buat Rossi Cs pun Tak Menolong

Rabu, 08/04/2020 17:51 WIB

mobilinanews (Prancis) - Hidup hanya dari dan untuk balapan. Itu yang dialami tim independen MotoGP, seluruh tim Moto2 dan Moto3. Aktivitas mereka 100% hanya untuk balap. Pasrah?

Sepertinya begitu karena tak ada yang tahu kapan pandemi Covid-19 berhenti, dan kapan pula serial balap 2020 bisa dimulai.

"Tak ada yang tahu. yang menentukan bukan kami, bukan pula pemerintah sebuah negara. Yang menentukan saat ini adalah virus. Sekarang ini sekitar 50% penduduk dunia di-lockdown. Semua orang tahu situasi ini," ujar President IRTA (International Racing Team Association) Herve Poncharal yang menjadi mitra utama Dorna Sport untuk memenej serial balap MotoGP.

Kekuatan MotoGP sebagai kejuaraan dunia, katanya, karena melibatkan banyak negara penyelenggara, pembalap dan kru dari berbagai bangsa, dan berbagai produk berbeda.

Tapi, hal itu kini justru menjadi kelemahan utama karena itu berarti mereka harus berpergian ke banyak negara. Lantas, kapan seseorang bisa kembali berpergian? Kapan airline terbang lagi? Dan, kapan perbatasan sebuah negara kembali terbuka?

"Sama sekali tak bisa dijawab saat ini," ucap pria Prancis pemilik tim Tech3 itu.

"Kalaupun lockdown ini berakhir, belum berarti bebas kemana-mana dan tetap jalankan prosedur social distancing dengan jarak 2 meter. Saat kerja dalam sebuah tim balap, mana mungkin para mekanik jaga jarak seperti itu. Impossible!," ujar Herve.

Karena itu, lanjut Poncharal, bisa mendapatkan 10 races saja tahun ini sudah seperti mimpi yang terwujud. Tak perlu 13 seri sebagai syarat kejuaraan dunia.

"Seperti dikatakan Carmelo (CEO Dorna Sport), 10 balapan saja sudah sangat beruntung. Jika itu tercapai layak dirayakan," tambahnya.

"Setiap orang saat ini ingin balapan. Misi Dorna pun hanya membuat balapan. Tim independen MotoGP, Moto2 dan 3 hanya hidup dari dan untuk balapan. Karena itu kami harus balapan," katanya seperti dikutip dari crash.

IRTA dan Dorna, katanya, sudah dan akan tetap mencari jalan keluar meski akhirnya sang virus Corona yang akan jadi penentu bisa dijalankan atau tidak.

Ia bercerita, saat awal kasus Corona merebak di Eropa (khususnya Italia yang paling parah), Dorna sudah siapkan pesawat khusus untuk membawa seluruh pembalap dan kru Italia agar bisa ikut GP Qatar dan seluruhnya tinggal di hotel yang sama.

Tentu dengan pemeriksaan medis sebelum berangkat dan setiba di Qatar.

Tapi rencana itu tak juga terwujud karena Corona memang sangat menakutkan, melebihi yang lain. Kini semua langkah yang diskenariokan IRTA dan Dorna pun masih tergantung pada perkembangan virus itu. (rnp)

 

 

TERKINI
PEVS 2024 : Neta V-II Meluncur, Janjikan Kenyamanan Lebih dengan Banderol Harga Cuma Rp200 Jutaan F1: Paket Premium Max Verstappen, Fernando Alonso dan Adrian Newey di Aston Martin. Begini Peluang dan Tantangannya Mazda CX-60: Tawarkan Eksklusivitas dan Kinerja yang Mumpuni di Pasar Indonesia Sumatra Dirt Bike, Ajang Adventure Yang Ditunggu Kini Bakal Hadir