F1 2022: Ferrari Makin Ngacir, Ternyata Rahasianya Ada di Bagian Buritan Mobil

Minggu, 17/07/2022 01:48 WIB

mobilinanews (Italia) - Tak diunggulkan di Sirkuit Silverstone dan Red Bull Ring, ternyata Ferrari jadi pemenang. Dua kemenangan berturut atas nama pembalap berbeda, Carlos Sainz dan Charles Leclerc.

Itu sinyal kalau kedua joki Ferrari semakin kompetitif. Terlebih sinyal di GP Austria, kandang Banteng Merah alias Red Bull di mana Max Verstappen biasanya sangat kuat. Jika mobil Sainz tak terbakar 10 lap jelang bubaran maka bukan mustahil The Prancing Horse finish 1-2 di kandang rival.

Dari mana Ferrari mendapat kecepatan tersebut?

Team Principal Ferrari Mattia Binotto membuka sedikit rahasianya. Lonjakan speed itu, terutama di trek lurus, datang dari part baru di bagian belakang F1-75. Barang itu adalah rear wing atau sayap belakang yang sekian lama dikembangkan tim di Maranello dan kali pertama diuji oleh Leclerc di GP Canada.

"Hasilnya bagus. Di GP Inggris dan Austria kedua pembalap menggunakan part yang sama. Kecepatan kami di trek lurus berkembang signifikan. Rival (Red Bull) memang sedikit masih unggul, tapi sangat tipis atau bahkan nyaris tak kelihatan," kata Binotto.

Ia menyebut top speed adalah kelemahan utama Ferrari sejak awal musim dibandingkan Red Bull. Terlebih di zona DRS (Drag Reduction System).

Karena tak bisa utak-atik mesin maka yang paling mungkin dilakukan adalah membenahi sektor aerodinamika. Hasilnya adalah konsep baru sayap belakang yang muncul perdana di GP Kanada.

"Kami bekerja keras mengembangkan part itu sebelum mendapatkan seperti saat ini. Kedua pembalap kami menyukainya dan tentu saja menungkatkan kepercayaan diri. Contohnya Charles. Meski kalah di sesi kualifikasi dan sprint race, ia sangat percaya diri untuk meraih kemenangan di main race."

Tentu saja Binotto enggan menjelaskan proses kerja sayap belakang, baik dalsm hal menyalurkan aliran udara maupun fungsinya untuk stabiltas dan mendukung performa ban. Itu rahasia tim yang tak mungkin diumbar terbuka.

Yang jelas, imbuh Binotto yang acap dikritik fans Ferrari itu, pihaknya kini lebih optimistis menyongsong race berikutnya. Meski Leclrec masih tertinggal 38 poin di klasemen pembalap dan Ferrari defisit 56 angka di kelas konstruktor, Binotto dan pasukannya kini merasa tak gentar dalam upaya pengejaran.

Rahasia dibagian belakang mobil itu akan dipertahankan, setidaknya sampai pihak lawan melakukan upaya pengembangan lain yang mengkhawatirkan.

Meski peran rear wing baru itu signifikan, Binotto mengingatkan bahwa sukses dalam dua race terakhir juga berkat  peningkatan kualitas kedua pembalapnya. Leclerc dan Sainz semakin menunjukkan kualitas mereka di dalam kokpit.

"Kecepatan itu tak semata karena mobil, tapi juga ikut ditentukan oleh kemampuan mereka mengelola ban dan situasi di lintasan. Itu tak kalah penting," imbuhnya.

Pekan depan kejuaraan bergeser ke GP Prancis. Itu home race kedua Leclerc setelah Monaco, tak lain karena karir gokart dan lanjutannya ia jalani di Prancis.

Artinya, ia paham betul karakter trek Paul Ricard karena tumbuh dan berkembang di sana. Jika Ferrari-nya masih bisa tampil segarang di GP Austria maka besar harapan sukses lanjutan akan diperoleh di Prancis. (rnp)

 

 

 

TERKINI
PEVS 2024 : Neta V-II Meluncur, Janjikan Kenyamanan Lebih dengan Banderol Harga Cuma Rp200 Jutaan F1: Paket Premium Max Verstappen, Fernando Alonso dan Adrian Newey di Aston Martin. Begini Peluang dan Tantangannya Mazda CX-60: Tawarkan Eksklusivitas dan Kinerja yang Mumpuni di Pasar Indonesia Sumatra Dirt Bike, Ajang Adventure Yang Ditunggu Kini Bakal Hadir