Dyan Dilato : Penerus Bambang Gunardi di FIM sebagai Juri MotoGP dan World Superbike

Senin, 19/09/2016 18:05 WIB

mobilinananews (Jakarta) – Kita memang belum punya lagi pembalap yang turun full seri di ajang MotoGP, atau World Superbike. Tapi, Indonesia tetap punya wakil yang hadir di seri kejuaraan dunia motor prototipe, dan produksi massal itu. Dia adalah H. Dyan Dilato. Ia kini rutin menjadi juri di kejurdu MotoGP atau WSB.

Boleh bangga, dong…! Seperti minggu (18/09) lalu, ketika mobilinanews mewawancara H. Dyan Dilato, beliau sedang menjadi presiden juri seri X WSB di Lausitzring, Jerman. “Sejak 2009 mulai aktif di FIM, di CTL. Itu Comission Touring and Leisure,” bilang H. Dyan lewat pesan singkatnya.

Tak lama, H. Dyan mengirimkan foto kartu FIM Superlicence di organisasi Federation Internationale du Motocyclisme itu. Kartu ini menunjukkan ia bertugas menginspeksi kelayakan sirkuit yang dipakai untujk balapan. Ia sudah memiliki kartu itu sejak 2015 dan berlanjut hingga 2016. Wah…, berarti, H. Dyan tau dong, sirkuit Sentul itu layak atau tidak menggelar MotoGP?

Kalau menilik ke belakang, Indonesia sudah pernah punya wakil di FIM. Yaitu, Bambang Gunardi. Malah Bapak promotor balapan Indospeed Racing Series (IRS) ini punya prestasi fenomenal. Bambang Gunardi lah yang membawa Qatar dan China masuk ke dalam serial MotoGP. Sehingga, dulu Rafid Topan sempat membalap di Moto2 di bawah bendera federasi motor Qatar.

Nah, H. Dyan Dilato boleh dibilang sebagai penerus Bambang Gunardi di FIM. Pasalnya, karena usia, dan kesehatannya Bambang Gunardi memutuskan pensiun dari FIM. “Sekarang, saya satu-satunya orang Indonesia di FIM. Tugas berat, sebab harus bisa jaga prestasi Pak Bambang,” tulis bapak tiga anak itu.

Sedikit mengulik perjalanan H. Dyan, pria kelahiran 30 Mei 1964 itu memulai karier organisasi bermotornya di PP IMI pada 2008. Sebelumnya, pria bergelar master of bisnis administrasion dari Universitas Antwerp di Belgia itu, mulai terlibat di dunia otomotif sebagai pembalap di kelas supersport dan superbike. “Lalu saya bikin IMI Racing Academy 2008,” kenang H. Dyan.

Perjalanan organisasinya di Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia berkelanjutan. Warga Cideng, Jakarta Pusat itu bergabung di Biro Olah Raga Motor PP MI 2008 hingga 2012. Lalu jadi Biro Teknik Motor PP IMI sampai 2015. Kini masih menjabat sebagai kepala Biro Teknik Motor dan safety PP IMI sampai 2019.

Saat ini, kita menunggu kiprah H. Dyan untuk mengembangkan balap tanah air, khususnya road race. Kalau dulu Bambang Gunardi berperan mempromosikan Donny Tata Pradita dan Rafid Topan Sugiarto ke GP250 dan Moto2, siapa yang akan dibawa H. Dyan ke MotoGP? Atau mendorong sirkuit di Indonesia jadi tuan rumah MotoGP? Kita tunggu saja. (Aries Susanto)

TERKINI
PEVS 2024 : Neta V-II Meluncur, Janjikan Kenyamanan Lebih dengan Banderol Harga Cuma Rp200 Jutaan F1: Paket Premium Max Verstappen, Fernando Alonso dan Adrian Newey di Aston Martin. Begini Peluang dan Tantangannya Mazda CX-60: Tawarkan Eksklusivitas dan Kinerja yang Mumpuni di Pasar Indonesia Sumatra Dirt Bike, Ajang Adventure Yang Ditunggu Kini Bakal Hadir