mobilinanews (Jakarta) - Keluarga besar Volkswagen Van Club (VVC) menggelar acara kumpul-kumpul di Taman Lalu Lintas Bumi Perkemahan Cibubur pada hari Minggu (6/11) lalu. Acara silaturahmi ini sekaligus menggelar acara syukuran memasuki usia 35 tahun VVC di Tanah Air.
"Kami berkumpul hari ini utamanya untuk mensyukuri nikmat Tuhan yang diberikan ke kami semua. Sehingga sampai sekarang ini masih diberi kesempatan dan bisa terus eksis serta menikmati hobi dengan kombi-kombi kesayangan kami ini. Syukur alhamdulillah," ujar Irjen Pol. (Purn) Drs. Pamudji R. Soetopo, SH, MH, Ketua Umum VVC, klub VW tertua di Indonesia dalam sambutannya.
Menurutnya usia 35 tahun bagi sebuah klub tidaklah mudah untuk terus eksis dan aktif. Kebersamaan, gotong-royong, dan kekeluargaan merupakan 3 kata kunci yang menjadikan klub ini bisa terus langgeng dan menjadi panutan klub-klub otomotif lainnya, khususnya berbagai klub VW yang ada di Tanah Air.
Pamudji R. Soetopo menambahkan pembenahan organisasi terus dilakukan. Salah satunya dengan meregistrasi ulang para anggotanya yang aktif maupun tidak aktif. Agar lebih tertib secara organisasi dan mendukung proses regenerasi kepengurusan yang berkelanjutan.
"Registrasi ulang diharapkan bisa memberikan data valid para anggota yang aktif dengan kombinya, aktif tapi sudah tidak memiliki kombi, dan tidak aktif namun masih menyimpan unit kombinya. Ini tentunya sekaligus mengajak mereka agar bisa kembali aktif agar klub milik bersama ini bisa terus ada," jelas Ir. H. Aldy Gondokoesoemo, Ketua Harian VVC.
Update terakhir, VVC kini sudah beranggotakan lebih dari 500 anggota. "Memang tidak semuanya aktif, dan ini yang harus dibenahi dan distimulasi agar bisa mendukung berputarnya roda organisasi," tambah H. Aldy.
Di lokasi acara, VVC menggelar acara tumpengan dan doa bersama. Kemudian dilanjutkan dengan laporan pertanggungjawaban pengurusterkait beberapa agenda yang sudah berlangsung. Tak lupa acara senang-senang seperti hiburan musik, lomba mewarnai dan melukis bagi anak-anak juga berlangsung. Namun acara inti lainnya adalah diskusi masalah seputar problem teknis dan kelangkaan suku cadang, perencanaan agenda family touring hingga akhir tahun, serta penetapan Project Officer untuk kegiatan touring tahun 2017 nanti.
Acara berlangsung akrab dan meriah. Beberapa anggota yang lama tak terlihat dengan kombinya karena lama terparkir di garasi, ikut muncul bergabung. Yang sudah tidak memiliki kombi juga ikutan datang. "Pokoknya meski kombi sudah tidak ada, silaturahmi dan persaudaraan terus berlanjut. Inilah indahnya kebersamaan," tutup Harvyanto Suharto, yang sudah menerima estafet amanat nomor lambung keanggotaan dari ayahnya. (Zie)