mobilinanews (Jakarta) - Apa yang terjadi bila tiba-tiba kita salah memasukkan oli untuk mesin bensin ke mobil diesel, atau sebaliknya, oli khusus diesel terminum mesin bensin?
Pertanyaan di atas terkesan agak remeh dan kebanyakan orang berfikir tidak mungkin salah ketika memilih pelumas untuk kendaraan mesinnya. Tapi jangan salah, hal tersebut tentu bisa saja terjadi kan?
Pertanyaan berikutnya, apakah ada efek yang ditimbulkan akibat kekeliruan tersebut?
"Pada dasarnya oli terbagi 3 kategori, oli khusus mesin bensin, khusus diesel dan terakhir yang bisa dipakai keduanya," sebut Rachman Hidayat, Senior Lubricant Technical Advisor Shell Indonesia di acara peluncuran Shell Helix Professional Series, Sabtu (03/12).
Menurutnya, dengan adanya tiga pembagian kategori tersebut, tentunya akan ada pembeda, misalnya dari sisi viskositas atau tingkat kekentalan pelumas. "Jadi kalau misalnya oli khusus diesel dan bukan oli yang multi fungsi masuk ke mesin bensin, tentunya efek yang timbul adalah mobil jadi tidak efisien. Kalau dibiarkan dalam waktu yang lama, menimbulkan kerak pada dinding mesin yang jauh lebih banyak," lanjutnya.
Sebaliknya, oli bensin masuk ke mesin diesel, bisa lebih parah efek yang ditimbulkan. "Karakter mesin diesel itu kan beda sama mesin bensin. Bahan bakarnya pakai solar, tentunya kandungan sulfurnya tinggi. Bila oli-nya tidak sesuai, efeknya terjadi deterjensi (menimbulkan buih-buih) yang akan berakibat negatif untuk kinerja mesin," tegas Rahman menutup perbincangan. (Zie)