mobilinanews (Jakarta) – Hingga bulan Oktober 2017 berdasarkan data Gaikindo, sebanyak 59.864 unit mobil berdesain SUV yang terlepas ke pasar, sekaligus menjadi indikator positif minat beli konsumen di segmen ini.
Dibanding mobil keluarga atau MPV, mobil berdesain SUV menawarkan ketangguhan yang lebih baik di antaranya dikarenakan desainnya yang berkesan lebih kokoh dan tangguh, kabin yang relatif lebih lapang, serta ground clearance yang lebih tinggi sehingga lebih mudah melewati genangan air dan lubang jalanan.
Salah satu produsen yang semakin fokus menggarap pasar di segmen SUV adalah Hyundai. Di Indonesia melalui PT Hyundai Mobil Indonesia, pabrikan asal Korea Selatan itu menyapa pasar melalui Hyundai Santa Fe dan Hyundai Tucson.
Kedua SUV yang telah memasuki model generasi ketiga itu hadir di tanah air dengan pesona berstandar Eropa baik dari segi desain eksterior dan interior, kenyamanan berkendaraa, keamanan kendaraan, hingga aplikasi teknologi mesin terbaru yang lebih bertenaga sekaligus efisien dalam konsumsi BBM.
Hyundai Tucson: SUV Terbaik Tahun 2017 di Indonesia
Di tanah air, Hyundai Tucson generasi terbaru (generasi ketiga) hadir dalam tiga pilihan tipe yaitu GLS dan XG (tipe bensin), serta XG tipe mesin diesel modern CRDi eVGTurbo.
Sejak diperkenalkan secara gradual sejak semester pertama 2016 (tipe GLS) hingga tipe tertinggi XG eVGTurbo pada semester pertama 2017, mobil berdesain compact SUV dengan fasilitas lima kursi penumpang ini terus diminati konsumen dan menjadi salah satu primadona penjualan Hyundai di Indonesia.
Generasi terbaru atau generasi ketiga Tucson ini telah menggunakan konsep desain terbaru Hyundai yaitu Fluidic Sculpture 2.0, hasil sentuhan langsung Peter Schreyer selaku President of Design and Chief Design Officer, Hyundai.
Peter Schreyer merupakan satu dari tiga desainer otomotif berkelas dunia yang pernah menerima penghargaan gelar doktor dari Royal College of Art di London – Inggris, selain Sergio Pininfarina dan Giergetto Giugiaro. Sebelum bergabung di Hyundai Group pada tahun 2006, Schreyer tergabung di Audi dimana dari tangan dinginnya lahir kaya desain Audi TT, Audi A3, Audi A4, Audi A6, serta VW Beetle.
Melalui aplikasi desain terbaru Fluidic Sculpture 2.0, stabilitas laju dan aerodinamikanya lebih baik dibanding Hyundai Tucson versi sebelumnya. Hal ini karena dimensi panjang dan lebar mengalami sedikit ekstensi, sementara garis kaca depan dibuat lebih landai untuk menurunkan beban hambatan angin.
Sementara rancang bangun sasis monokoknya dibuat dengan menggunakan teknologi Advanced High Strength Steels (AHSS) yang telah terbukti level keamanannya di tes uji benturan Euro NCAP dan berhasil mendapat rating tertinggi 5-Bintang.
Ada dua pilihan mesin Hyundai Tucson generasi ketiga yang dapat Anda pilih sesuai kebutuhan yaitu mesin bensin NU 2.0 MPi dengan tenaga puncak 157 ps / 6.200 rpm dan torsi maksimal 196,2 Nm / 4.000 rpm. Lalu pilihan lain ada tipe terbaru mesin diesel CRDi EVGTurbo yang memuntahkan tenaga hingga 178 ps dan torsi yang dahsyat terbesar di kelasnya hingga 400 Nm. SUV ini mengandalkan transmisi otomatis 6-percepatan Shiftronic.
Di ajang bergengsi Otomotif Award 2017 pada bulan Mei lalu, Hyundai All New Tucson berhasil meraih dua penghargaan sekaligus yaitu Best Medium SUV dan yang paling istimewa Best of the Best SUV .
Hyundai Santa Fe: Mobil Pertama Penakluk Antartika
Pada bulan Desember 2016, sebuah momen bersejarah buat Patrick Bergel, seorang pengusaha media di London yang mendapat kepercayaan Hyundai untuk mengendarai Santa Fe 2.2 diesel untuk mengelilingi Antartika selama 30 hari dengan suhu ekstrim.
“Kami terpukau dengan kisah heroik Sir Ernest Shackleton melalui keberanian dan semangat kepeloporannya. Itulah mengapa setelah seratus tahun, kami termotivasi menyelesaikan mimpinya mengelilingi Antartika dengan mengajak cicitnya Patrick. Kami juga ingin menunjukkan jika brand Hyundai memiliki makna lebih dari sekadar (kendaraan) transportasi,” kata Scott Noh, Head of Overseas Marketing Group, Hyundai Motor Company.
Perjalanan Patrick Bergel bersama Hyundai Santa Fe 2.2 diesel dimulai dari Union Camp menuju McMurdo dan kembali lagi ke titik awal. Meski secara umum mobil dalam kondisi standar, tetap ada beberapa penyesuaian modifikasi untuk menyesuaikan dengan kondisi medan. Di antaranya aplikasi ban berukuran besar dengan tekanan rendah agar dapat menyesuikan dengan kondisi jalan es sejauh nyaris 5.800 km.
Pasalnya tantangan yang harus dilalui bukan hanya kondisi cuaca minus 28 derajat Celcius, tapi juga harus mendapatkan setelan yang pas di atas jalan es yang belum pernah dilintasi ban mobil sebelumnya.
“Perjalanan ini sungguh luar biasa dan mobil sangat menyenangkan untuk dikendarai. Terkadang saya merasa tidak seperti berkendara lebih seperti berlayar di atas salju. Ini sungguh sebuah ekspedisi yang menantang untuk ditaklukkan, karena belum pernah ada yang pernah melakukan sebelumnya. Mengingat ini adalah perjalanan ketahanan dan bukan kecepatan, kami hanya berkendara rata – rata di 27 km/jam. Inilah salah satu tantangan kesuksesan yang harus kami dan mobil lalui,” kata Patrick Bergel.
Salah satu pakar yang paling berpengalaman berkendara di Antartika, Gisli Jónsson dari Arctic Trucks yang dilibatkan untuk menangani manajemen kesiapan kendaraan mengatakan, “Kami dapat mengatakan ini (Hyundai) Santa Fe yang cukup standar. Mesin dan sistem manajemen kerja, transmisi, front differential, dan driveshaft semuanya sepenuhnya standar. Kami memang harus memasang ban besar dengan tekanan rendah karena terpenting ban bisa berada di atas es dibanding membelahnya. Tekanannya hanya 1/10 dari tekanan ban normal.”
Dengan keandalan spesifikasi tersebut tidak salah jika menempatkan Hyundai Santa Fe sebagai SUV mewah berkapasitas 7 kursi penumpang ini masuk kategori sangat value for money, bahkan tidak berlebihan jika disebut Anda mendapatkan jauh lebih banyak dibanding yang dibayarkan. Sebagai salah satu volume maker penjualan Hyundai sejak awal kehadirannya di Indonesia, Hyundai New Santa Fe memang mampu mengikat dari banyak sisi.
Versi mesin bensin Theta II 2.4 MPI D-CVVT telah terbukti tangguh, apalagi versi mesin diesel modern CRDi – VGT 2.2 yang baru saja memecahkan rekor sebagai mobil penumpang pertama yang berhasil mengelilingi Antartika. Nah, kalau Kutub Selatan dengan suhu rata – rata terendah di bumi mampu dilewati, apalagi kalau soal kemampuan membawa Anda dan keluarga atau kerabat menempuh destinasi wisata yang tersembunyi di pelosok di tanah air sekalipun…
Hyundai Open Treasure (HOT)
Jika Anda berminat satu di antara model SUV Hyundai di atas inilah saat yang paling tepat. Pasalnya PT Hyundai Mobil Indonesia tengah mengadakan program promo spektakuler bertema “Hyundai Open Treasure” untuk semua tipe.
Bentuk kemudahan yang ditawarkan di antaranya bunga 0%, tenor hingga 83 bulan, gratis kaca film eksklusif, gratis asuransi all-risk, dan gratis anti karat.
Buat peminat Hyundai Santa Fe misalnya tawaran uang muka (DP) mulai Rp 63,9 juta atau angsuran Rp 7,2 juta. Bahkan khusus untuk Hyundai Santa Fe tipe mesin bensin dapat tambahan gratis biaya jasa dan suku cadang hingga 60.000 km atau tiga tahun pertama (mana yang tercapai lebih dahulu).
Buat peminat Hyundai All New Tucson tersedia paket uang muka mulai Rp 43,9 juta atau angsuran ringan mulai Rp 5,5 juta. Kendaraan desain compact SUV ini dirancang dengan bahasa desain terbaru Hyundai yaitu Fluidic Sculpture 2.0, serta berhasil meraih rating keselamatan tertinggi 5-Bintang saat melalui tes uji benturan (crash test ) di Euro NCAP. Hal ini salah satunya karena Hyundai All New Tucson didukung dengan struktu rangka yang super aman dengan dukungan teknologi Advanced High Strength Steels (AHSS).
Khusus konsumen loyal Hyundai yang ingin menambah lineup mobil Hyundai juga akan mendapat paket promo yang lebih menarik. Caranya cukup tunjukkan STNK dan dapatkan vouchernya.
Tertarik? Yuk, buruan ke dealer Hyundai terdekat di kota Anda... (Derry Journey)