mobilinanews (Jakarta) - Banyak terdapat perbedaan antara aspal jalan raya dengan aspal sirkuit. Mulai dari surface, komposisi, hingga kemiringan yang harus diperhitungkan.
Namun tahukah anda ada perbedaan karakter mendasar antara aspal jalan raya dengan aspal di lintasan sirkuit. "Idealnya, aspal jalanan itu kan beban nya lebih vertikal ya, sedangkan Shell Cariphalte race track yang dipakai di beberpa sirkuit itu karakter bebannya beda," jelas Yandi Nurkamal, Technical Manager Shell Bitumen saat ditemui di ballroom The Ayana, Mid Plaza, Jakarta, Kamis (14/12).
"Bayangkan aja, mobil dengan akselerasi dari nol sampai 300 km/jam dalam jarak pendek atau sebaliknya saat dia ngeremdari kecepatan 300km/jam ke 40 km/jam misalnya, jadi kita harus memastikan aspal itu punya adhesi dan kohesi yang baik saat dia akselerasi atau sebaliknya," lanjut Yandi.
Meski demikian, saat ini tidak menutup kemungkinan jalanan kota pun seringkali disulap menjadi arena sirkuit seperti sirkuit jalan raya Marina Bay Singapura.
"Ada beberapa perhitungan untuk itu, selain aspalnya dinilai layak biasanya jalan raya yang dijadikan sirkuit juga penggunaannya biasanya lebih banyak dilewati mobil-mobil city car dan bukan kendaraan berat," papar Yandi.
Sementara itu, Shell Cariphalte sendiri sudah dipakai di beberapa lintasan sirkuit populer di dunia. Seperti Sirkuit F1 Sepang (Malaysia), Sirkuit Sakhir (Bahrain), Marina Bay, Hockenheim (Jerman), dan Yas Marina (Abu Dhabi). (adr)