KOLOM INDRADJIT SARDJONO :
Saat ini, kita hanya memiliki sirkuit Sentul International Bogor. Padahal tersiar kabar bakal ada beberapa sirkuit untuk MotoGP di Palenbang, di Mandalika, NTT dan masih banyak lagi kabar yang lain. Namun tidak ada realisasinya.
Ada beberapa penyebabnya, antara lain factory atau pabrikan adalah perusahaan yang mencari keuntungan.
Apa hubungannya? Factory akan berpikir 10 kali apa untung ruginya membangun sirkuit di Indonesia.
Pada tahun 2017, GAIKINDO (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) telah mengeluarkan angka penjualan yaitu sekitar 1.2 juta kendaraan (termsuk truk, pick up dan MPV).
Dengan 3 butir fakta di atas, pabrikan tidak melihat adanya keuntungan untuk membangun sirkuit di Indonesia.
Sampai sekarang walaupun saya tidak yakin tapi rasanya Sirkuit Sentul masih merugi secara keuangan.
Pabrikan memakai sarana motorsport sebagai indirect research, brand image and marketing tools, building team work alias human resources dan yang paling penting adalah Competing Today, Selling the cars tommorow.
Demikian pula untuk motor dan mari kita berterima kasih kepada pabrikan motor yang sudah menyertakan pembalap berbakat kita di banyak kejuaraan yg diakui FIM.*