mobilinanews (Jakarta) - Rider Ducati, Andrea Dovizioso menjalani musim yang sensasional tahun 2017 lalu. Sempat beberapa bulan memimpin klasemen MotoGP, Dovi akhirnya harus puas menyudahi musim diperingkat kedua dan harus mengakui keunggulan juara dunia dari tim Repsol Honda, Marc Marquez.
Ada beberapa faktor yang membuat Dovi gagal mengecap manisnya gelar juara dunia. Namun paling tidak, semuanya menjadi pelajaran bagi Dovi sebelum memulai musim baru MotoGP 2018 yang akan segera bergulir.
"Belajar dari pengalaman tahun lalu, saya sering kehilangan poin krusial di beberapa race penting. Hanya memenangkan enam kali balapan nyatanya tidak cukup untuk meraih gelar juara. Butuh lebih banyak dari itu," kata Dovi, Kamis (1/2) di acara peluncuran kampanye terbaru Shell yang bertajuk "Libas Tantanganmu" di Sheraton Ballroom, Gandaria City, Jakarta Selatan.
Oleh karena itu, tahun ini Dovi menegaskan dirinya berambisi untuk tidak lagi kecolongan apalagi gagal membawa pulang poin.
"Kami harus bisa me-maintain poin. Kami harus lebih kompetitif, paling tidak harus selalu berada di podium seperti yang dilakukan Marquez tahun lalu," lanjutnya.
Sementara itu, diklasemen akhir MotoGP 2017 kemarin, Dovizioso menempati peringkat kedua dengan koleksi 261 poin kalah 37 angka dari Marquez di puncak klasemen dengan raihan 298 poin.
Dari total jumlah kemenangan, Dovi dan Marquez sama-sama meraih 6 kemenangan. Namun Marquez lebih sering naik podium sebanyak 12 kali sedangkan Dovi hanya 8 kali naik podium. (adri)
