mobilinanews (Cilegon) - Pemerintah terus mendorong tumbuhnya sektor industri guna memperkuat struktur manufaktur dan meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri yang bertujuan mensubstitusi produk impor sekaligus mengisi pasar ekspor.
“Salah satu sektor yang diprioritaskan adalah industri petrokimia,” jelas Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian RI pada peresmian PT Synthetic Rubber Indonesia (SRI) di Cilegon, Banten (29/11).
Menperin menyambut baik beroperasinya SRI sebagai produsen karet sintetis pertama di Indonesia yang memproduksi polybutadiene rubber dan solution styrene butadiene rubber.
SRI adalah perusahaan patungan Michelin dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk dengan nilai investasi mencapai USD 435 juta.
Ini pabrik ketiga Michelin setelah di Perancis dan Amerika Serikat. Investasi ini sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi negara tujuan investasi karena didukung dengan iklim usaha yang kondusif.
Presiden Direktur SRI Brad Karas mengatakan, SRI sebagai salah satu pionir di Indonesia untuk industri karet sintetis yang menggunakan teknologi baru dalam upaya memproduksi produk-produk bernilai tambah tinggi.
“Dengan menggabungkan bahan baku Chandra Asri dan teknologi dari Michelin, kami mengubah bahan mentah menjadi produk setengah jadi yang digunakan sebagai komponen utama untuk menghasilkan ban ramah lingkungan,” jelasnya.
Guna memenuhi standardisasi produksi, General Managing Partner Michelin Group Florent Menegaux menyampaikan, pihaknya telah melakukan pelatihan bagi para tenaga ahli SRI dari Indonesia sehingga mereka dapat mengembangkan kompetensinya untuk mendukung daya saing perusahaan. (anto)