mobilinanews.com (Palimanan) – Saat melibas trek tol Cikapali sepanjang 116,75 km, selain masih minimnya rambu-rambu petunjuk tol yang didominasi dengan badan jalan beton, ruas tol terpanjang di Indonesia ini belum memiliki garis kejut.
Dengan rentang waktu tempuh hampir 3 jam lamanya (Jakarta-Palimanan) dan kondisi medan jalan yang terbilang cukup mulus, bukan tidak mungkin membuat orang terlena hingga tidak sadar memacu kecepatan tinggi atau justru membuat pengemudi mengantuk karena merasa bosan.
Garis kejut (rumble stripe) berfungsi sebagai pengingat atau penyadar bagi pengemudi yang terlena atau mengantuk. Ketika kondisi pengemudi mulai tidak fokus, maka garis kejut akan berperan sebagai peringatan agar kembali untuk konsentrasi berkendara.
Hasil pantauan mobilinanews pun diakui oleh salah seorang petugas PT Lintas Marga Sedaya (LMS) selaku pelaksana jalan tol tentang salah satu peranti safety itu.
“Kami akui belum adanya garis kejut karena jalan tol masih baru. Segera akan dilakukan pemasangan garis kejut terlebih setelah terjadi beberapa kejadian kecelakaan di beberapa titik. Targetnya sebelum arus mudik lebaran tiba, akan terpasang garis kejut di beberapa titik rawan tersebut,” papar sang petugas kepada mobilinanews.
Jika saja sampai tiba waktunya mudik lebaran garis kejut belum terpasang, ya tetap harus waspada. Ada tidaknya garis kejut tetap jangan membuat pengemudi terlena.
Kehadiran garis kejut sangat diperlukan guna menjadi "penyadar" bagi pengemudi yang lengah