mobilinanews.com (Jakarta) – Lima hari menjelang ebaran, Jalan MT Haryono Jakarta Timur belum tampak lengang meskipun waktu telah menunjukan pukul 23.00 WIB. Arus mudik Lebaran yang mulai ramai adalah penyebabnya. Supri Bhakti (39 tahun) yang didapati tengah menunggu 3 motor lainnya guna melanjutkan perjalanan ke Boyolali, Jawa Tengah, berbagi sedikit kisah suka duka mudik menggunakan motor.
“Sudah berulangkali kami melakoni mudik naik motor karena lebih murah, dan bisa muter kampung dengan motor hasil keringat sendiri, meskipun resiko sangat besar. Saat konvoi mudik kami terapkan satu jalan semua jalan, 1 berhenti semua berhenti. Jadi tidak ada patokan kapan harus berhenti karena kami tidak ingin ambil resiko memaksakan tubuh yang telah lelah untuk berkendara,” papar Supri kepada mobilinanews.
Dikarenakan tidak ada patokan kapan harus jalan dan berhenti, maka perjalanan mudik selama 25 jam untuk bertemu keluarga tercinta, merupakan pertarungan yang harus dilakoni. Dalam rentang waktu selama itu banyak potensi yang dapat terjadi.
“Ada beberapa teman yang sempat kecelakaan di jalan dan bahkan ada juga yang sampai meninggal karena mudik menggunakan motor. Karena itu saya selalu ingatkan kepada teman-teman khususnya yang membawa anak-anak untuk tidak “ngoyo” dan memaksakan diri karena resikonya adalah nyawa,” ujarnya lagi.
Mobilinanews melihat tidak banyak barang bawaan di motor Supri dan rekan-rekan yang bekerja di perusahaan konveksi di bilangan Cileduk, mereka hampir terlihat sebagai komunitas motor yang sedang konvoi.
Membawa barang seminim mungkin adalah salah satu kiat lain yang Supri lakukan. Selain karena bobot motor jadi tidak berlebih, riding mudik pun jadi lebih leluasa. Lantas bukan berarti mudikers tujuan Boyolali ini tidak membawa serta oleh-oleh untuk keluarga tercinta di kampung halaman.
“Semua oleh-oleh untuk keluarga berikut barang bawaan lain yang perlu dibawa sudah kami kirimkan lebih dulu, jadi cukup bawa 1 tas saja,” pungkas pria yang dipercaya sebagai pimpinan rombongan oleh teman-teman sekampungnya.
Setelah satu jam menunggu, rombongan yang terdiri dari 10 motor pun lengkap dan siap bergegas menempuh 25 jam perjalanan penuh resiko. Jangan lupa tetapkan semangat safety riding selama perjalanan ya bro!