mobilinanews (Jakarta) - Pengamat otomotif Bebin Djuana mengatakan untuk mengenai pembahasan kendaraan listrik, langkah awal paling tepat adalah mengganti semua kendaraan transportasi umum menjadi kendaraan listrik.
Alasan utama adalah karena transportasi umum seperti taksi merupakan kendaraan yang setiap harinya menghabiskan ratusan kilometer, jauh lebih sedikit dibandingkan kendaraan pemakaian pribadi.
"Jika tujuannya menekan polusi, sebetulnya langkah paling tepat yang diambil adalah melistrikan semua kendaraan umum. Kendaraan umum ini yang menemouh ratusan km per hari. Jadi kakau itu dijadikan kendaraan listrik jelas akan menekan polusi secara signifikan," ujar Bebin Djuana.
Akhir-akhir ini pembahasan kendaraan listrik menjadi tema menarik setelah Presiden RI, Joko Widodo menandatangani tentang aturan mobil listrik. Bebin menilai hal ini sangat posifit karena ini bisa menjadi payung peraturan kendaraan listrik kedepannya.
"Disini Pemerintah perlu merumuskan formula yang tepat. Karena kita tahu mobil dan motor listrik itu sudah ketauan harganya mahal karena belum ditemukan baterai yang murah dan memadai. Dari sini kita bisa belajar dari negara maju bahwa pemeritah yang harus memberikan triger supaya mobil listrik harganya bisa terjangkau," lanjut Bebin.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah, sebelum Indonesia benar-benar berubah ke arah kendaraan listrik, pastinya membutuhkan proses.
"Saya kira tetap perlu bridging seperti dimulai dari kendaraan hybird entah itu full atau plug ini, barulah nanti bisa menuju listrik," tutup Bebin. (adr)