mobilinanews (Jakarta) – Rio Sarwono dikenal sebagai sosok yang kalem, pintar namun tegas. Ketika bursa kandidat ketua umum PP IMI bergolak, figur yang satu ini juga tenang-tenang saja. Padahal banyak kalangan memintanya turun tangan untuk memperbaiki kondisi induk organisasi bermotor di Indonesia itu.
“Kalau tidak ada tokoh yang mumpuni, saya mempetimbangkan untuk maju. Tapi, lihat saja nanti. Pembukaan pendaftaran balon ketua umum saja kan belum dibuka,” ujar Rio suatu ketika.
Pria yang satu ini memiliki kriteria yang lengkap menjadi ketum PP IMI. Ayah tiga anak ini adalah mantan pereli, pebalap mobil yang hingga ini masih tercatat sebagai salah satu komisaris PT Sarana Sirkuitindo Utama (pengelola sirkuit Sentul) dikenal sebagai orang kepercayaan Hutomo Mandala Putra.
Pemikirannya sederhana tapi mengena. Dia tidak mau yang teoritis dan terlalu pelik tetapi lebih suka yang aplikatif dan realistis. Seperti komentarnya untuk mendapatkan dana guna merenovasi sirkuit Sentul agar bisa disinggahi MotoGP tahun 2017.
“Kalau saya punya ide, kita kumpulin Pak Menteri terkait (Menteri Pariwisata, Menpora, Menteri Perindustrian dan yang lain), lalu membuat gala dinner mengundang para pengusaha kakap. Lalu todong saja mereka untuk menyumbang renovasi sirkuit,” ungkap Rio.
Tidak sekadar todong, melainkan ada kompensasinya. Misalnya masing-masing perusahaan APM menyumbang 5-10 miliar. Tidak gratis, tapi produknya kita pasang di sudut-sudut sirkuit Sentul untuk sekian tahun. Dengan banyaknya produsen otomotif dan non-otomotif, Rio yakin bakal terkumpul ratusan miliar bakal modal membenahi sirkuit yang sudah terbilang uzur itu.
Pola pikir sederhana tapi mengena itu yang diterapkan founder perusahaan Joglo Group yang membawai berbagai bidang usaha. Pragmatisme berpikir dan menjadikan yang ribet menjadi simple, akan cocok untuk menata dan mengelola IMI yang seperti autopilot saat ini.
Apalagi, Rio sudah memiliki modal kuat yang tak perlu disangsikan yakni pernah menjadi ketua umum Pengprov IMI DKI. Saat dipimpin, IMI DKI berkibar. Kas IMI surplus lantaran Rio piawai membuat kegiatan yang bisa melibatkan pihak ketiga dan menghasilkan profit.
Maka secara berseloroh, ayah dari mantan pebalap Yama Sarwono yang masih berdarah ningrat Solo ini bilang. “Pegang IMI DKI saja bisa hasilkan duit banyak buat kas organisasi. Apalagi kalau PP IMI,” ujar pria 57 tahun ini sambil tersenyum.
Tak heran beberapa tokoh senior seperti H Tinton Soeprapto, mantan Kapolri Jenderal (Purn) Roesmanhadi, Jenderal (Purn) Bambang Hendarso Danuri, tokoh IMBI dan HDCI mendukungnya jadi ketum IMI.
Meski begitu, Rio tetap rendah hati. Dia pun siap berkolaborasi dengan tokoh yang dianggapnya lebih mampu untuk bersama-sama memajukan PP IMI.
(Berikutnya profil kandidat Ketum PP IMI : Syarief Machmud Alkadrie)