mobilinanews (Sentul) - Menjawab pertanyaan banyak koleganya terkait "Insiden kecelakaan HJSC" pada ISSOM putaran 6 lalu, Lola Moenek selaku GM Sentul International Circuit merasa perlu angkat bicara.
"Bahwa kejadiannya memang di sirkuit Sentul. Tetapi, penyelenggara HJSC (Honda Jazz Speed Challenge) bukan kami. Ada promotornya tersendiri. Dari 11 slot balap, kami bersama ABM Enterprise menjadi penyelenggara 4 kelas saja Yakni ITCR Production, ITCR Max, STCR1 dan STCR 2," ujar Lola Moenek kepada mobilinanews.
Sedangkan 7 slot/kelas lainnya digelar promotor tersendiri seperti HJSC, ETCC, JSTC, Indonesia Retro Race hingga Old School.
"Jadi dalam penyelenggaraan balapan di sirkuit Sentul, kami menyiapkan tim Racing Committee dari Steward, Race Director dan COC yang bekerja untuk 11 kelas tersebut. Namun, untuk 7 kelas di luar yang kami gelar, juga mempunyai promotor dan Race Director sendiri-sendiri," tutur Lola Moenek.
Nah, terkait "insiden kecelakaan HJSC", menurut Lola Moenek, promotor memiliki regulasi dan tata tertib perlombaan tersendiri.
"Sehingga jika kemudian promotor memberikan sanksi kepada peserta di kelas yang digelarnya, ya sah-sah saja. Dengan tujuan untuk memprotect komunitas balapnya. Asalkan, juga dilakukan secara obyektif dan tidak melanggar aturan Buku Merah IMI Pusat," terang Lola Moenek.
Sekali lagi, lanjut Lola Moenek, bukan bermaksud memihak kepada siapa pun, tapi memang begitu aturannya.
Lola Moenek kemudian memberi contoh ketika terjadi insiden ada pemukulan oleh mekanik kepada pembalap, pihaknya juga tak segan menjatuhkan sanksi. Karena dalam regulasi, mekanik dan kru dalam balap menjadi tanggung jawab pembalap, ya pembalapnya yang kena sanksi.
"Pun dengan kasus di HJSC, promotor memiliki tanggung jawab untuk membina dan memelihara komunitas balapnya tetap terjaga dengan baik," pungkas Lola Moenek. (bs)