mobilinanews (Jakarta) - Salah satu pembalap Indonesia yang ikut dalam balapan GT World Challenge Asia 2020, Setiawan Santoso, menyampaikan kekuhannya terkait penundaan 2 seri di awal, yakni Seri Malaysia dan Thailand, yang harusnya telah berlangsung.
Dari kacamata Setiawan, ada sisi positif dan negatif dari penundaan tersebut. Garis besar penundaan tersebut karena adanya wabah pandemi corona yang tengah melanda dunia.
"Tentu ada plus dan minus. Tapi menurut saya lebih banyak plusnya, karena ini demi kebaikan para peserta, team balap, panitia, penonton dan juga semua yang akan hadir nantinya. Khawatir akan tertular virus corona ketika event ini tetap dilangsungkan," ungkap Setiawan.
Sebagai seorang pembalap, ia juga melihat ada sedikit sisi negatif. Di mana, salah satu faktor utamanya, yakni finansial akan menjadi topik hangat diperbincangkan lagi dengan semua elemen yang terkait balapan tersebut.
"Negatifnya jadi tertunda, dan kemungkinkan bisa dibatalkan seluruh seri tahun ini. Jadi masing-masing pembalap dan team mesti melakukan pembicaraan mengenai biaya dan hal lainnya yang mesti dilakukan," tambah Setiawan.
"Baik kerugian material secara langsung atau kerugian secara potensi kesempatan yang tertunda. Dan memang, kalau dilanjutkan tidak memungkinkan karena negara-negara tersebut juga pasti melakukan lockdown, dan karantina. Secara situasi memang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan," sambungnya.
Setiawan juga sempat melakukan test pada 13 Maret lalu. Namun karena ada pengumuman dari PM Malaysia tidak boleh ada kegiatan sport hingga 30 April, maka ia pun langsung pulang lagi ke Tanah Air.
"Kemarin saya sempat latihan di Sepang, Malaysia, pada 13 Maret. Besoknya, pemerintah Malaysia mengumumkan meniadakan kegiatan sport termasuk di sirkuit Sepang. Langsung cancel yang akan latihan 14 Maret, dan tim juga langsung berkemas untuk pulang ke negara masing-masing," terang Setiawan.
Setelah mengalami dua penundaan yakni Seri Malaysia dan Thailand, nantinya Setiawan Santoso akan kembali ngegas di Sirkuit Fuji Speedway, Jepang, pada 24-25 Mei 2020. (hf)