
mobilinanews (Muara Bungo) – Bagaimana ceritanya Haji Jimmy Syamsudin, owner sirkuit Suwarnadwipa Nusantara Muara Bungo, Jambi mau membangun mobil offroad dan mulai melakukan latihan?
Padahal, secara basic, Haji Jimmy dikenal sebagai kolektor mobil klasik bersejarah dan memang tidak suka kompetisi di ajang balap.
“Sebenarnya, cukup sulit untuk “ngeracunin” Pak Jimmy ikut balapan. Beliau sangat hobi mobil, membangun mobil-mobil klasik dan tua, buat dikoleksi, dipakai touring dan dinikmati,” ujar Memen Harianto, orang pertama yang ngomporin Pak Haji.
Disebutkan, Haji Jimmy memang senang nyetir. “Tapi balapan gak suka. Karena basicnya beliau gak suka berkompetisi,” lanjut Memen yang sejak 2 tahun lalu dipercaya sebagai pengelola pelaksana sirkuit Suwarnadwipa.
Hingga suatu hari, lanjut Memen, pas sore ngopi di tribun sirkuit Suwarnadwipa sambil ngeliatin sirkuit, Memen bercerita.
“Saya cerita betapa nikmatnya sliding panjang pakai mobil Four Wheel Drive (4FD). Gimana nikmatnya nyetir mobil di tanah sambil dengerin raungan mesin dari ujung knalpot,” tutur Memen.
“Saya menyampaikan bahwa balapan itu bukan hanya soal cepet-cepetan.Tapi lebih kepada menyalurkan hobi nyetir sampai batas maksimum dengan kendaraan yang safety.Nikmatnya, gak bisa diceritain ke siapa pun. Dari situ, awal pak Jimmy mulai tertarik,” terang Memen.
Memen terus menyampaikan argument yang mudah dimengerti dan masuk akal.
“Sirkuit ada, dan sering ke Muara Bungo untuk urusan pekerjaan. Mobil balap bisa jadi pelepas penatnya kerja. Untuk refreshing dari rutinitas. Gak harus pas event. Kapan pun, kan sirkuit milik sendiri,” urai Memen yang merupakan offroader senior. (bs)