mobilinanews (Jakarta) - Semua sektor industri dan ekonomi terkena dampak dari covid-19. Bahkan, pedagang mobil bekas, juga tak luput dari serangan covid-19.
Akibat social distancing dan himbauan dari pemerintah pusat, Handy pelaku bisnis mobil bekas mengaku omset yang didapatkan sangat jauh dari biasanya.
"Mulai tanggal 15 Maret kemarin tidak ada penjualan sampai sekarang, biasanya penjualan sehari 25 sampai 3 mobil, " terang Handy pemilik diler mobil bekas Handy Autos.
Meski melihat situasi yang tengah pelik seperti ini, Handy, tidak patah arang. Ia tetap membuka dilernya yang terletak di Blok M Square sembari berharap ada konsumen yang melakukan transaksi.
"Kami tetap buka untuk menghindari PHK, kami harap ada yang datang untuk membeli, kita fight terus mas," tambah Handy.
Sebagai daya untuk memikat konsumen, Handy menjelaskan bahwa demi meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan, pihaknya juga menerapkan penyemprotan disinfektan di setiap unit mobil yang ia jual.
"Mobil yang kami jual setiap harinya di semprot disinfektan yang sudah teruji," tandas Handy.
Handy juga membuat program penjualan untuk menarik konsumennya. Program tersebut antara lain mengantar kendaraan ke rumah konsumen agar mereka tetap berada di rumah dengan keselamatan yang terjaga. (hf)