mobilinanews (Jakarta) - Sejak hadir pada 2018 lalu, Peugeot 3008 dan 5008 serta varian terbarunya yaitu Allure Plus di 2020 sudah menegaskan karakternya sebagai SUV premium.
Selain berpenampilan stylish, semua produknya memiliki keamanan dan kenyamanan khas mobil Eropa. Salah satunya didukung fitur dan teknologi terkini seperti Sensor Automatic Wiping (SAW).
Fitur SAW pada Peugeot merupakan komponen pendukung kala turun hujan. Fungsinya untuk mengaktifkan tuas wiper secara otomatis, terutama di saat mobil terkena terpaan air hujan.
Alhasil fitur SAW akan berfungsi jika saklar wiper di tuas sebelah kiri kemudi sudah di posisi Auto ketika mesin mobil sudah dihidupkan.
“Untuk Sensor Automatic Wiping, pengemudi cukup mengatur posisi saklar pada tuas sebelah kanan dibalik setir,” jelas Samsudin, Aftersales Support PT Astra International – Peugeot (17/4/2020).
Lanjutnya, jika sudah mengaktifkan fungsi SAW maka pengemudi tidak perlu lagi mengatur kecepatan wiper meskipun curah hujan semakin deras.
Karena lewat SAW, kecepatan wiper sudah disesuaikan dengan curah hujan yang turun, juga kecepatan kendaraan saat melaju di bawah rintikan hujan. Sehingga jarak padang ke depan tetap sempurna.
Akan tetapi kecanggihan SAW tidak akan sempurna, bilamana komponen pendukungnya tidak rajin dirawat.
Efeknya adalah jarak pandang jadi tidak jelas karena masih ada air hujan di kaca depan meskipun sudah diseka wiper. Dan jika terus diabaikan, efek buruknya karet wiper akan melukai kaca depan mobil.
“Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, pastikan selalu ganti karet wiper setelah mobil menempuh jarak 20.000 km atau 2 tahun berjalan idealnya,” saran Samsudin.
Menurutnya, aturan ini biasanya dipakai buat mobil yang sering parkir di area indoor seperti garasi. Tapi kalau jarang otomatis waktunya dimajukan.
Samsudin menyarankan, jika tidak ingin waktu penggantian karet wiper lebih cepat, gantung wiper sedikit ke atas saat mobil parkir di area terbuka.
Guna menghindari karet wiper kontak langsung dengan kaca mobil yang sering kena panas dan hujan. Sebab jika sering melekat di kaca, biasanya karet wiper gampang getas hingga muncul retak-retak di permukaannya.
Solusi lainnya adalah biasakan mengisi air penyemprot wiper pada wadahnya dengan air bening dan tidak berbau.
Karena jika air terlihat keruh, risikonya akan memampatkan pompa dan aliran slang hingga melukai kaca mobil.
“Ini berlaku untuk wiper di kaca depan dan belakang. Jika ada konsumen yang ingin gunakan air wiper produk aftermarket, disarankan pilih produk air wiper yang tidak mudah meninggalkan kerak atau korosi di kaca,” wantinya.
“Terutama setelah air tersebut disemprot ke kaca. Sebab produk yang bagus akan hilang sendirinya,” tutup Samsudin. Selamat mencoba. (anto)