mobilinanews (Jakarta) - Terkait percepatan penyelesaian wabah kasus covid-19 ini momentumnya ada pada di Lebaran yang akan berlangsung sekitar 3 minggu depan.
"Ya, itu akan menjadi momentum. Bisa momentum baik, tetapi sekaligus sebaliknya. Jika penegasan dan penegakan hukum lemah oleh pemerintah, dengan membolehkan dan tidak memberi sanksi keras kepada yang mudik, akan berimbas ke segala-galanya," ungkap Rifat Sungkar, pereli senior kepada mobilinanews.
Menurut Rifat Sungkar, sekarang ini kan bisa dilihat orang tidak gampang untuk direm. Pemerintah melarang, tapi dengan berbagai cara tetap aja pada curi-curi mudik.
"Tentu sekarang ini belum puncaknya. Lebaran akan menjadi momentum segera berakhirnya covid19, jika masyarakat menaati peraturan pemerintah untuk tidak Mudik. Tapi, pemerintah juga nggak boleh lemah dan lembek. Hal ini sebenarnya yang menjadi concern utama saya," lanjut Rifat Sungkar yang juga ketua komisi rally IMI Pusat dan brand ambassador Mitsubishi.
"Jika law enforcement lemah dari Pemerintah, tidak ditegasin maksimal, yang bakal terjadi bakal pecah gila-gilaan dan semua orang akan terkontaminasi covid19 seusai Lebaran," terang Rifat Sungkar bukan bermaksud nakut-nakutin.
Namun jika larangan Mudik Lebaran kali ini efektif, dengan berhasil membendung belasan juta orang tetap stay di rumahnya (Jabodetabek), Rifat Sungkar memperkirakan kondisi covid19 akan kelar Juni atau Juli 2020.
Ditanya soal kerugian yang dialami adanya wabah covid19?
"Wah, semua deh. Semua batal. Dari testing mobil AP4, sprint rally, rally, promo Mitsubishi, IIMS, GIIAS. Udah deh jangan ditanya. Covid19 ini benar-benar gokil dampaknya," pungkas Rifat Sungkar tetap kalem. (bs)