mobilinanews (Jakarta) – Pandemi covid-19 yang masih mewabah di hampir seluruh wilayah di Indonesia sangat berpengaruh signifikan terhadap tren penjualan kendaraan di Indonesia.
Hampir semua pabrikan otomotif di Tanah Air mengalami keterpurukan akibat angka penjualan yang terus merosot tajam.
Salah satunya dialami PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) yang turut merasakan anjloknya pasar otomotif nasional. Meski begitu, market share atau pangsa pasar Mitsubishi secara persentase dinilai bertahan.
“Sebelum ada Covid-19 di Januari – Februari sudah ada penurunan. Dampaknya mulai terjadi di Maret, makin parah di April dan mulai Mei semakin turun,” ungkap Irwan Kuncoro, Director of Sales and Marketing Division MMKSI.
Informasi ini disampaikannya kepada media dalam sesi Virtual Press Conference yang diadakan MMKSI pada Selasa, 19 Mei 2020 pukul 16.00 wib.
Irwan mengilustrasikan total industri nasional secara volume mencapai 1 juta unit per tahun, jadi rata-rata Total Demand per bulannya 80.000 unit.
“Januari sendiri sudah sekitar 75 ribu unit, Februari turun lagi di 70 ribuan unit, salah satu faktornya Jakarta waktu itu banjir. Lalu turun lagi jadi 55 ribu unit di Maret, 33 ribu unit di April,” ungkap Irwan.
“Kita bisa bayangkan bulan Mei ini bisa jadi turun lagi jadi setengahnya. Dari kondisi pasar seperti itu, sangat berdampak kepada penjualan Mitsubishi di Indonesia,” tambahnya.
“Kita masih sustain market share kita di angka 11 % atau bahkan di bulan April sedikit naik di 12%, angkanya sekitar 8.000 unit kemudian 7.000 unit, lalu turun ke 3.000-an unit. Kondisi pasarnya juga turun, impact-nya ke penjualan Mitsubishi,” ujar Irwan.
“Market share di angka 11-12%, di Maret antara 5.000-an. Secara market share kami sustain di persentase tersebut,” tutupnya. (anto)