mobilinanews (Jakarta) - Saat ini banyak produsen otomotif mengedepankan teknologi ramah lingkungan untuk setiap produk yang diluncurkannya, termasuk para produsen ban. Beberapa green product yang diusung produsen ban menerapkan material yang ramah lingkungan seperti penggunaan minyak kelapa sawit.
Namun bagaimana dengan penggunaan material ekstrak kulit jeruk sebagai bagian dari produksi sebuah ban?
Ekstrak kulit jeruk yang dikembangkan Exxon merupakan salah satu solusi dari penggunaan minyak dari kulit jeruk sebagai pengikat rubber bahan utama pembuatan ban. Minyak kulit jeruk ini terbukti bisa bersenyawa dengan karet layaknya material minyak bumi yang umum digunakan sebagai pengikat.
"Yokohama telah mematenkan ekstrak berupa minyak kulit jeruk sebagai pengikat rubber dan material lain yang terkandung dalam sebuah ban. Minyak bumi adalah bahan alam yang tidak tergantikan. Sedangkan kulit jeruk adalah limbah, dan jeruk mudah ditanam dan dipanen," ujar Eka Satria, Deputy General Manager PT YHI Indonesia selaku distributor tunggal ban Yokohama Indonesia.
Dijelaskan Eka, Yokohama memiliki ban mobil yang ramah lingkungan dengan menggunakan minyak kulit jeruk sebagai salah satu bahan baku pembuat ban. Ban Yokohama BluEarth adalah salah satu pilihan ban mobil yang "Go Green".
BluEarth series yang dikeluarkan Yokohama, cocok digunakan untuk semua jenis mobil yang beredar di Indonesia, mulai dari city car, SUV (sport utility vehicle) dan MPV (multi purpose vehicle).
Jika Anda mengaku pecinta lingkungan hidup, bisa menjadikan ban Yokohama BluEarth Series sebagai pilihan. Untuk sebuah teknologi ramah lingkungan yang investasinya cukup mahal, sebanding dengan harga ban BluEarth dengan harga retail Rp 800 ribuan per bannya.
Tertarik?