mobilinanews (Wonosobo) - Pembalap motor senior Doni Tata Pradita akhirnya meminta maaf setelah melakukan kegiatan naik motor adventure Trabas di Gunung Sumbing, Wonosobo, Jawa Tengah baru-baru ini.
Dia dan kawan-kawan juga sempat bikin api unggun di kawasan hutan lindung tersebut.
Permintaan maaf disampaikan saat mediasi bersama Perhutani, pecinta alam Wonosobo dan Kapolres Wonosobo pada Jumat hari ini.
Permintaan maaf juga disampaikan mantan pembalap Yamaha itu melalui video dengan didampingi Kapolres Wonosobo AKBP Fankky Ani Sugiharto, dan Wakil administratur KPH Kedu Utara, Bagas Avianto.
"Saya mewakili rombongan komunitas squad 05 Yogyakarta, dengan ini memohon maaf atas kesalahan kami," ujar Doni Tata.
Permintaan maaf ini disampaikan terkait kegiatan trabas memasuki hutan lindung di Gunung Sumbing menggunakan kendaraan roda dua. Terlebih dilakukan saat hutan lindung tersebut masih tutup untuk semua aktivitas.
"Pertama kesalahan memasuki hutan lindung Gunung Sumbing menggunakan kendaraan roda dua atau trabas. Kedua, kami bersama rombongan memasuki hutan lindung saat hutan lindung Gunung Sumbing masih tutup untuk semua aktivitas selain konservasi dan evakuasi," kata Doni Tata.
Doni Tata mengaku hal ini dilakukan lantaran dirinya beserta rombongan tidak mengetahui aturan dan edaran perum perhutani.
"Kami dan rombongan sungguh tidak mengetahui segala peraturan dan edaran perum perhutani tentang aturan yang berlaku," ujar Doni Tata lagi.
Menurut Doni Tata, sudah melalui prosedur yang benar. Mengingat sudah melakukan registrasi dan membayar tiket naik Gunung Sumbing di basecamp Giri Saba.
"Kami berpikir sudah melalui proses dan prosedur yang benar yatitu registrasi dan membayar tiket naik Gunung Sumbing di basecamp Giri Saba. Selam kegiatan juga didampingi pihak basecamp," kata Doni Tata.
"Dan kami berjanji tidak mengulangi aktivitas trabas di hutan lindung. Semoga ini bisa mengakhiri kegaduhan dan siap menerima sanksi dari Perum Perhutani," tutur Doni Tata didampingi Kapolres Wonosobo AKBP Fankky Ani Sugiharto yang memediasi dengan pihak perhutani, pecinta alam Wonosobo dan Doni Tata.
"Iya benar ada mediasi dan Doni Tata juga menyampaikan permintaan maaf. Dia juga mengakui telah melakukan kesalahan," ujar AKBP Franky Ani Sugiarto. (wan)