mobilinanews (Jakarta) – Keracunan gas Carbon Monoksida (CO) bisa terjadi ketika AutoFamily berdiam di dalam mobil berhenti dan di saat bersamaan AC dan mesin mobil dinyalakan.
Gas CO merupakan salah satu hasil pembakaran mesin mobil yang dibuang melalui saluran knalpot. Masalahnya, gas CO tidak terlihat oleh mata dan tidak meninggalkan bau.
Sementara gejala keracunan gas ini sulit disadari, seperti badan lemas, mengantuk, sakit kepala, mual, muntah, sakit pada dada dan seperti berhalusinasi.
Jika kadarnya sudah tinggi bisa menyebabkan kehilangan kesadaran dan kematian yang cepat.
Karena ciri-cirinya tersamarkan, begitu sadar akan sulit mencari pertolongan karena badan terlalu lemas, bahkan untuk sekadar membuka pintu mobil.
Ada beberapa prakondisi yang membuat gas sisa pembakaran mesin mobil bisa masuk ke dalam kabin mobil. Berikut beberapa di antaranya:
1. Knalpot Bocor
Pipa knalpot diarahkan ke belakang mobil untuk memastikan gas buang tidak keluar di bawah dek dan masuk ke dalam kabin.
Karena karat, pipa knalpot bisa bocor di tengah dan menyebabkan gas buang keluar di bawah dek mobil.
Gas buang yang terakumulasi bisa menyusup masuk ke dalam kabin.
2. Sistem AC Rusak
Ada komponen sistem pendingin ruang yang bekerja di luar kabin mobil, seperti kompresor dan tabung ekspansi yang diletakkan di ruang mesin.
Karena minim perawatan, ada potensi terjadi kebocoran pada salurannya, terutama selang AC dan jalur di firewall.
3. Karat di Bodi Mobil
Karat punya potensi untuk timbul di bodi mobil, terutama di dek bawah tempat bersarangnya kotoran.
Jika tidak diatasi, karat akan menyebabkan bodi mobil berlubang dan membuka jalur masuknya gas buang mobil.
Karet bodi mobil yang sudah getas juga bisa menjadi akses masuknya gas buang. (wan)