
mobilinanews (Prancis) - Hanya jadi pembalap cadangan di tim Mercedes membuat Mick Schumacher ambil opsi kompetisi di ajang WEC 2024. Seperti harapan putra legenda Michael Schumacher itu, WEC lantas jadi pintu masuknya kembali ke grid F1.
Setelah menjadi juara dunia F2 musim 2020, Mick dipromosikan Ferrari ke F1 lewat jalur tim Haas. Sayang, performa lulusan Ferrari Driver Academy itu redup dan banyak terlibat kecelakaan.
Terdepak dari Haas di akhir musim 2022, Mick ditampung tim Mercedes jadi pembalap ketiga setelah Lewis Hamilton dan George Russell sejak musim 2023. Tapi, ia hanya berkutat di program simulator tanpa pernah turun langsung ke arena balapan.
Dengan seizin Mercedes, ia lantas gabung dengan tim Alpine di arena balap World Enduro Championship (WEC) 2024. Hasilnya bagus dan menarik perhatian bos Alpine di level F1, Bruno Famin, untuk menariknya lagi ke grid F1 secara permanen.
Ia dipasang untuk gantikan Esteban Ocon yang habis kontrak tahun ini. Rencananya Mick akan jalani tes khusus di Prancis minggu depan.
Selain Famin, Mick yang berusia 25 tahun itu pun menarik perhatian Flavio Briatore, tokoh flamboyan yang pernah bersama Schumacher di tim Benetton, juga bersama Fernando Alonso di tim Renault.
Briatore sendiri sudah kembali aktif di F1 sebagai penasehat di tim Alpine, tim yang tadinya bernama tim Renault. Ia akui Mick masuk dalam daftar buruan Alpine bersama beberapa pembalap muda, termasuk pembalap Zhou Guanyu yang kini memperkuat tim Sauber. Pembalap China itu diincar terkait dengan sponsor berlimpah dari negeri Tirai Bambu itu.
Briatore jelaskan, Pierre Gasly akan dipertahankan dan menjadi driver utama Alpine tahun depan. Apakah Mick yang bakal jadi pendampingnya atau tidak, tinggal tunggu waktu untuk memastikannya. Briatore mengaku tak terburu-buru untuk memutuskannya.
"Saat ini line up pembalap tahun depan bukan prioritas. Yang paling penting sekarang adalah bagaimana menciptakan mobil yang lebih kencang dan kompetitif," ucap pria flamboyan berusia 74 tahun itu.
"Gasly sudah pasti. Kami dengan perlahan akan tentukan siapa pendampingnya. Kami memantau beberapa pembalap muda. Saya tak sebut namanya tetapi mereka bagus-bagus."
Pastinya Mick adalah salah satu pilihan. Kalau bukan, untuk apa Alpine memberinya tes minggu depan?
Yang jelas beberapa pengamat menyayangkan jika talenta yang dimiliki Mick masih akan terbuang tahun depan. Ia pembalap kencang, agresif dan bermental juara seperti bapaknya. Itu ia buktikan dengan meraih gelar juara di F3 dan F2. Kalaupun tampak buruk saat di Haas karena memang mobilnya tidak kompetitif.
Lewis Hamilton pun memuji kerja Mick di simulator dan memberikan masukan bagus untuk setingan mobil buatnya dan Russell. Tak heran kalau Hamilton pun berharap Mick bisa segera kembali ke grid F1 secara permanen dengan mobil kompetitif agar bisa menunjukkan bakat sesungguhnya. (rn)