MotoGP 2024 Austria: Rivalitas Bagnaia dan Martin Makin Ketat, Begini Prediksi Valentino Rossi Hingga Akhir Musim

Minggu, 18/08/2024 22:52 WIB | Rulin purba
Frqncesco Bagnaia dan Jorge Martin, petarung perebutan gelar yang bakal sengit hingga akhir kompetisi. (Foto: bikespprt)
Frqncesco Bagnaia dan Jorge Martin, petarung perebutan gelar yang bakal sengit hingga akhir kompetisi. (Foto: bikespprt)

mobilinanews (Austria) - Tak sekalipun Jorge Martin (Pramac Ducati) menjuarai main race MotoGP dalam 6 seri terakhir. Sebaliknya dengan Francesco Bagnaia, menang 5 kali dalam 6 race terakhir. Perburuan gelar tetap alot.

Kalau beberapa bulan lalu Bagnaia tertinggal 44 poin, kini usai kemenangannya di GP Austria, Minggu (18/8) ia balik unggul 5 poin dan menjadi pemimpin klasemen sementara.

Setelah memenangi sprint race, pembalap pabrikan Ducati itu juga memenangi main race sepanjang 28 laps dengan defisit waktu 2,2 detik di garis finish.

Gap yang bisa dimaklumi karena Sirkuit Red Bull Ring adalah salah satu yang cocok dengan riding style Bagnaia. Ini hattrick atau kemenangannya kali ketiga di Austria setelah sukses sama pada musim 2022 dan 2023.

Sebaliknya buat Martin yang dalam karirnya di kelas primer belum pernah meraih trofi di sirkuit milik Red Bull Gmbh itu. Wajar jika Martin tetap optimistis bisa terus bersaing melawan Bagnaia dalam race berikutnya dengan beragam karakter sirkuit.

"Hasil hari ini tidak seperti harapan. Tapi, masih banyak kesempatan karena kompetisi masih panjang," ucap Martin  yang meraih pole position sekaligus menciptakan tekor kecepatan baru di Red Bull Ring namun tak berkutik dalam balap.pendek (sprint 14 laps) dan main race (28 laps).

Bagnaia sendiri bukan hanya berhasil mengulang sukses tahun lalu dengan kemenangan ganda sprint dan balap utama, tetapi juga mencapai target mengambil alih kepemimpinan di klasemen pembalap.

Jelang GP Austria, Martin berada di puncak klasemen dengan keunggulan 3 poin atas Bagnaia. Kini ia balik unggul 5 angka.

"Target selanjutnya adalah menjauh dalam perolehan poin," kata Bagnaia yang dalam prosesi victory lap-nya sempat berhenti di lokasi sang mentor, Valentino Rossi, berada di sisi lintasan.

Ya, legenda MotoGP itu hadir di Red Bull Ring. Tak cuma menonton tetapi juga bercengkerama dan beri tipe dan dorongan semangat kepada 4 muridnya di grid MotoGP, termasuk Bagnaia.

Tak pelak, The Doctor pun jadi sasaran wawancara sejumlah media untuk menilai gemuruh perburuan gelar tahun ini. Ia menyebut Bagnaia dan Martin berpotensi akan tetap fight keras hingga akhir musim 2024 yang menyisakan 9 seri balapan.

"Martin berkembang pada semua aspek. Ia sangat sabar, berkendara dengan hebat, dan punya kecepatan luar biasa," komentar Rossi lewat SkySport Italia.

"Bagnaia pada saat ini tak punya kelemahan. Ia mulai bagus saat start, momen yang krusial dalam sebuah balapan. Martin selama ini juga bagus saat start."

Sedikit bedanya, menurut Il Dottore, Bagnaia justru menjadi lebih ganas saat mendapat tekanan mental. 

"Dalam pandangan saya di situlah kekuatan Bagnaia. Ia justru berikan yang terbaik pada saat sulit. Ia pembalap agresif, tetapi tidak kotor," lanjut sang guru mencontohkan perjuangan Bagnaia mengejar defisit 44 poin usai GP Prancis silam.

Intinya, kata pemilik 9 gelar juara grand prix itu yang 7 diantaranya kelas primer, kedua pembalap itu akan  terus bersaing dalam perebutan gelar tahun ini. Dengan selisih poin yang tetap ketat.

"Ada kemungkinan penentuan gelar antara mereka terjadi di seri pamungkas, GP Valencia, pada November. Bagus jika keduanya tetap fight dengan marjin tipis hingga race terakhir," imbuhnya.

Seri selanjutnya MotoGP berlangsung di Aragon, Spanyol, 1 September. Sebagai local hero, wajarlah kalau Martin berniat mengambil posisi sebagai pemimpin klasemen lagi. (rn)