MotoGP 2024: Rawan Buat Bagnaia, Berjuang Sendiri di Kandang VR46 Tapi Belum Bugar 100%

Rabu, 04/09/2024 23:37 WIB | Rulin purba
Francesco Bagnaia (Italia/Ducati). (Foto: ducati)
Francesco Bagnaia (Italia/Ducati). (Foto: ducati)

mobilinanews - GP San Marino di Sirkuit Misano pekan ini adalah kandang bagi para murid Valentino Rossi di VR46 Rider Academy. Sayang, sang jagoan utama, Francesco Bagnaia, dalam kondisi belum sepenuhnya prima.

Markas VR46 sekaligus rumah Rossi di Tavuilla hanya beberapa kilometer dari sirkuit Misano. Wajar kalau di setiap hajatan GP San Marino penonton di Sirkuit dipenuhi para pengagum Rossi sekaligus pendukung murid-muridnya.

Selain Bagnaia, tiga murid VR46 lainnya di kelas primer adalah Franco Morbidelli (Pramac Ducati), Marco Bezzecchi (VR46 Ducati) dan Luca Marini (Repsol Honda).

Yang juga menjadi local hero adalah rekan setim Bagnaia di pabrikan Ducati, Enea Bastianini.  Ia lahir dan besar di sekitar Sirkuit Misano tetapi tak pernah jadi bagian skuad Rossi di Tavuilla.

Seharusnya,  seperti skenario sebelumnya, seri Misano menjadi lumbung poin yang potensial.buat Bagnaia yang tengah bertarung di perebutan gelar juara 2024.

Sayangnya, potensi itu kini penuh tanda tanya lantaran Bagnaia mengaku belum pulih 100% seusai mimpi buruk di GP Aragon kala terlibat tubrukan brutal dengan Alex Marquez (Gresini Ducati).

Gara-gara insiden itu Bagnaia gagal mencapai finish. Posisinya sebagai pemimpin klasemen pun berpindah tangan kepada Jorge Martin (Spanyol/Pramac Ducati) dengan gap 23 poin.

"Secara fisik saya belum siap 100%. Tapi, di sisa waktu ini saya akan bekerja keras agar benar-benar merasa nyaman sepanjang balapan," kata Bagnaia yang juga berdomisili di sekitar Misano.

Sialnya, dalam kondisi  butuh banyak poin saat ini Bagnaia harus berjuang sendiri. Tak ada yang siap membantunya.

Bastianini, meski satu tim, akan bermain untuk diri sendiri. Untuk menghibur  keluarga, teman dan para penggemarnya.

Bagnaia pun memakluminya jika tak bisa berharap ada team order di skuad Lenovo Ducati.

"Apalagi tahun depan ia tak lagi di Ducati (Bastianini pindah ke tim KTM Tech3)" kata Bagnaia saat disinggung soal team order jelang GP Aragon lalu.

Morbidelli yang juga menggeber Desmosedici GP24 sebagaimana motor Bagnaia, Bastianini dan Martin, faktanya tak begitu kompetitif sejauh ini. Begitu pun Bezzecchi yang tak kunjung mampu beradaptasi dengan GP23 setelah sebelumnya menawan di atas GP22.

Apalagi Marini, sangat sulit diharapkan karena masih saja bermasalah dengan Honda RC213V-nya.

Tapi, dukungan penuh para penggemar Rossi di seputar sirkuit bisa saja mengubah situasi. Dukungan itu seperti biasanya melipatgandkan semangat tempur anak-anak VR46 di Misano.

Repotnya lagi, musuh besar Bagnaia di Misano bukan hanya Martin tetapi juga rider Spanyol lainnya, Marc Marquez meski balapan dengan GP23.

Meski tahun depan menjadi team mate Bagnaia, tak realistis berharap Marquez akan bantu Bagnaia.

Justru sebaliknya cenderung bantu Martin agar juara dunia 2024 lepas ke Spanyol seperti dugaan yang ia lakukan terhadap Rossi -Jorge Lorenzo pada musim kompetisi 2015. Apalagi, Bagnaia adalah figur yang melekat dengan sosok Rossi. (rn)