
mobilinanews (Jepang) - Hujan mewarnai FP1 GP Jepang, Sirkuit Motegi, Jumat (4/10) pagi. Yang menarik dilihat justru kembalinya Honda RC213V di persaingan 10 Besar.
Karakter Motegi yang stop and go tampaknya masih cocok dengan RC213V yang di masa lalu jadi andalan Marc Marquez mendulang poin di Sirkuit milik Honda itu. Hasilnya, dua joki Honda, Joan Mir (Repsol Honda) dan Johann Zarco (LCR Honda), masuk 10 Besar sementara. Posisi yang dalam musim ini sangat sulit diraih.
Itu jelas bukan hasil yang spektakular. Tapi, setidaknya menunjukkan progres pabrikan tuan rumah di depan fans sendiri.
P7 buat Mir dan P8 buat Zarco setidaknya menjadi pencapaian yang baik dibandingkan keterpurukan mereka sejauh ini. Sayang, hal sama tak dirasakan pembalap local hero Takaaki Nakagami (LCR Honda) dan Luca Marini (Repsol Honda) yang hanya finish P12 dan 19.
Mir, juara dunia 2020 saat bersama Suzuki, jelas senang dengan progres tersebut. Setidaknya ada hasil dari pengembangan terakhir yang dibangun Honda. Meski demikian ia tak bisa langsung muluk berharap melejit ke level lebih tinggi.
"Setidaknya kami bisa konsisten 10 Besar di sesi Practice agar lolos otomatis ke sesi kualifikasi Q2," harapnya, yang juga jadi harapan Zarco.
Maklum, selama ini mereka adalah pelanggan tetap Q1 dan sulit bergerak ke Q2.
Sesi Practice berlangsung hari ini juga. Para pemuja Honda tentu ingin melihat konsistensi RC213 V.
Pabrikan tuan rumah lainnya, Yamaha, sempat menarik perhatian saat Fabio Quartararo ikut bersaing di grup 3 Besar. Tapi itu tak lama dan juara dunia 2021 itu akhirnya nongkrong di urutan 17 tercepat. Lebih buruk dari pembalap kedua Yamaha, Alex Rins di posisi ke-14.
Di level atas, pertarungan berebut fastest lap berlangsung antara dua pemburu gelar 2024, Francesco Bagnaia dan Jorge Martin. Baik saat lintasan kering maupun saat disiram gerimis.
Bagnaia sementara tercepat dengan torehan waktu 1:45,209. Unggul 0,109 detik atas Martin.
Tapi, itu sama sekali belum bisa jadi rujukan untuk menawarkan peluang keduanya untuk.memenangi GP Jepang tahun ini. Selain kekuatan yang nyaris sama, juga karena faktor cuaca yang berubah-ubah .
Yang pasti, Bagnaia yang tertinggal 21 poin pada klasemen sementara wajib mengalahkan Martin dalam perolehan poin, baik di sprint maupun main race. Dan, perjalanan untuk itu masih panjang, dimulai dari sesi Practice hari ini serta kualifikasi pada Sabtu (5/10) esok. (rn)