MotoGP 2024: Rivalitas Rossi - Lorenzo Serta Bagnaia - Martin di Mata Dalli`gna

Rabu, 09/10/2024 23:59 WIB | Rulin purba
Jorge Martin dan Francesco Bagnaia,  bertarung ketat dan fair sepanjang musim ini. (Foto: motogp)
Jorge Martin dan Francesco Bagnaia, bertarung ketat dan fair sepanjang musim ini. (Foto: motogp)

mobilinanews (Italia) - Tinggal 4 putaran balap MotoGP yang menentukan peraih gelar juara dunia 2024. Pelakonnya sama seperti tahun lalu, Francesco Bagnaia dan Jorge Martin. Sesama joki Ducati tapi beda status.

Ini bukan kali pertama dalam sejarah MotoGP dimana dua pembalap dengan brand dan spesifikasi motor yang sama bertarung ketat dalam perebutan gelar.

Contoh paling heboh adalah perseteruan Valentino Rossi dengan Jorge Lorenzo di skuad Yamaha. Saking sengitnya persaingan, garasi kedua pembalap di paddock pun harus dibuatkan dinding pemisah. Begitu juga dengan data teknis, masing-masing tertutup.

Di mata GM Ducati Corse Luigi Dall'Igna,  atmosfer persaingan Rossi dengan Lorenzo dalam beberapa hal tak bisa disamakan dengan rivalitas Bagnaia dan Martin. Meski membesut motor yang sama, Ducati Desmosedici GP24, kedua pembalap bernaung dalam tim dan manajemen berbeda. Bagnaia di tim pabrikan, Martin di tim satelit Pramac Ducati. 

"Itu sangat berbeda. Di antara Rossi dan Lorenzo ada dinding pemisah.  Pada Bagnaia dan Martin, mereka benar-benar terbuka pada data teknis dan set up motor masing-masing," ucap Dall"Igna dalam wawancaranya dengan La Gazetta dello Sport.

"Ducati memperlakukan Martin dengan baik. Beberapa mekaniknya adalah karyawan Ducati yang ditempatkan pada tim Pramac. Dan, pada banyak hal, yang kami lakukan pada Bagnaia dan Martin tak ada perbedaan," tegasnya.

Perbedaan lain yang tak disebut Dall'Igna adalah sikap Rossi - Lorenzo yang jelas bermusuhan secara personal, berikut saling sindir dan serang secara terbuka. Beda dengan rivalitas Bagnaia dan Martin yang terlihat santun, bersih, dan respek satu sama lain.

Dall"Igna memastikan dukungan sama kepada Bagnaia dan Martin akan berlanjut hingga akhir musim ini.

Sepertinya hal itu patut diapungkan Dall'Igna untuk menepis rumor yang menyebut Ducati akan mengutamakan bantuan teknis kepada Bagnaia. Tak lain karena tahun depan Martin pindah tim ke pabrikan Aprilia. Ducati disebut tak rela kalau plat nomor 1 tahun depan dipasang pada motor pesaing.

Itu sekaligus tantangan kepada para insinyur Ducati yang ditempatkan untuk mensuport Martin. Agar tak ada tudingan negatif semacam sabotase. Maklum, dalam persaingan level dunia seperti MotoGP, gosip sangat mudah dibuat dan dibesarkan. (rn)