mobilinanews (Jakarta) - Dampak yang diakibatkan dari pandemi memang membuat beberapa industri harus mengencangkan ikat pinggang. Termasuk industri otomotif yang mengalami penurunan yang signifikan.
Terlebih dalam pasar mobil bekas, bukan hanya terdampak dari adanya pandemi, tetapi juga sempat tertahan lantaran ada wacana mengenai kebijakan pajak nol persen untuk mobil baru.
Namun, menjelang dua bulan di penghujung tahun 2020, diharapkan ada peningkatan yang signifikan dari industri otomotif.
"Kalau dalam keadaan normal, akhir tahun itu menjadi pesta otomotif, karena didukung dengan adanya lebaran idul fitri dan libur tahun baru. Karena ini masa pandemi, sangat tergantung dengan putaran ekonominya, apakah stabil atau tidak," jelas Halomoan Fischer, COO Mobil88, dalam diskusi virtual bersama Forum Wartawan Otomotif, beberapa waktu lalu.
Namun, kembali lagi menurut Fischer saat ini pasar yang turun juga diakibatkan daya belu masyarakat yang berkurang. Ia sadar bahwa kebutuhan membeli mobil, bukan sebuah kebutuhan utama yang harus dipenuhi oleh setiap orang.
"Bicara mobil bekas, ini bukan kebutuhan primer yang harus dibeli. Kalau beli mobil ini kan bicara ada uangnya atau tidak," tambah Fischer.
Meski demikian, prediksi mengenai pasar mobil bekas pada akhir tahun dirasa akan lebih baik dari kondisi pandemi.
"Prediksi saya putaran ekonominya sudah mulai membaik dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, tapi tidak akan normal ketimbang periode yang sama pada tahun lalu," tandas Fischer. (hf)