WRC 2024 Eropa Tengah: Thierry Neuville Berpeluang Kunci Gelar Dunia Sebelum Seri Terakhir, Ini Syaratnya

Kamis, 17/10/2024 09:42 WIB | Rulin purba
Thierry Neuville (Belgia/Hyundai), match point pertama mendapuk gelar WRC 2024. (Foto: wrc)
Thierry Neuville (Belgia/Hyundai), match point pertama mendapuk gelar WRC 2024. (Foto: wrc)

mobilinanews (Rep.Ceko) - Terjun di kancah FIA-World Rally Championship sejak 2012, kerja keras dan perjuangan Thierry Neuville selalu kandas di posisi runner-up. Lima kali ia dapat gelar itu. Pekan ini ada peluang besar untuk kali pertama menjadi juara dunia.

Memasuki start Rally Eropa Tengah pada Kamis (17/10) ini, pilot tim Hyundai Motorsport itu memimpin klasemen dengan total poin 207 dengan situasi seri WRC 2024 hanya tersisa dua putaran.

Perally asal Belgia ini tampil konsisten di atas Hyundai i20 Rally1 Hybrid sepanjang musim ini. Mantap di pucuk klasemen meski dari 11 gelaran hanya menang 2 kali, di Monte Carlo dan Acropolis Yunani. Hanya saja ia rajin naik podium.

Sekarang Neuville unggul 29 poin atas pesaing terdekat sekaligus rekan setimnya, Ott Tanak (Estonia). Juga unggul telak atas duet tim Toyota Gazoo Racing Sebastien Ogier dan Elfyn Evans. Masing-masing dengan 41 dan 46 poin.

Tahun lalu Neuville jadi juara di ajang Rally menyusuri 3 negara (Rep.Ceko, Austria dan Jerman) ini. Jika pada final day 20 Oktober nanti ia dan co-pilot setianya, Martijn Wydaeghe menjadi juara, otomatis mereka kunci gelar juara dunia 2024 tanpa harus menunggu seri pamungkas Rally Jepang bulan depan.

Kalaupun tidak menjadi juara di seri ini, Neuville tetap dapat trofi dunia andai ia finish dengan keunggulan minimal 2 poin atas Tanak, dan tidak kalah 10 dan 15 poin dari Ogier dan Evans.

Itu hitung-hitungan yang tampak mudah. Tapi, semua tahu kalau trek aspal di sepanjang rute rally terbilang tricky. Terlebih jika turun hujan yang datang dan lebatnya tak bisa diduga. Sedetik saja meleng, petaka bisa langsung datang.

Cara paling mudah adalah jika Hyundai tetapkan team order, dengan cara Tanak mengalah dan membantu Neuville memenangkan lomba. Demi kejayaan tim.

Tapi, taktik itu tak bisa dipaksakan karena Tanak masih punya kans bersaing. Terlebih lagi karena juara dunia WRC 2019 (bersama Toyota) itu pun masih lapar gelar. Nafsu itu pula yang membuatnya balik ke Hyundai pada musim ini.

Bagi Tanak pun tak harus juara di seri Eropa Tengah. Sepanjang ia finish di depan Neuville dengan selisih lebih dari 2 poin maka kesempatan masih terbuka hingga duel akhir di Jepang.

Jika tak ada team order, rivalitas sesama joki Hyundai bisa ramai. Pasalnya, tiga Hyundai menjadi finisher terbaik tahun lalu. Neuville, Tanak di P2 dan Andreas Mikkelsen di podium ketiga. Artinya, trek Eropa Tengah memang cocok dengan besutan pabrikan Korea itu.

Neuville sendiri mengaku tak ingin gegabah dengan mematok target memastikan gelar pada event ini. Ia utamakan konsistensi perolehan poin seperti seri-seri sebelumnya.

"Tujuan utama adalah memenej keunggulan dengan meraih poin sebisanya. Tentu saja akan lebih baik jika kami raih gelar di sini. Tapi, yang kami utamakan saat ini adalah tampil fokus dan konsisten."

Ogier, pemegang 8 gelar WRC pun belum menyerah meski peluang terbilang kecil. Ia akan fight menjadi juara seri Eropa Tengah yang ia anggap sebagai home race kedua. Tak lain karena perally Prancis itu sudah lama bermukim di dekat Munich, Jerman.

"Ini home event kedua buatku.Tahun lalu sangat banyak penggemar datang ke rally ini. Hal sama akan terjadi kali ini. Itu bisa membuat perbedaan," tandas Ogier yang baru menyerah jika peluang meraih gelar ke-9-nya benar-benar sudah tertutup. (rn)