
mobilinanews (Jakarta) – Francesco Bagnaia, pembalap pabrikan Ducati, tengah bersiap untuk kembali bangkit setelah kemunduran di MotoGP Australia.
Dengan dua seri Asia yang tersisa—Thailand dan Malaysia—Bagnaia berharap bisa mengejar ketertinggalan poin dari Jorge Martin, rivalnya dari Pramac Racing.
Setelah balapan di Phillip Island, selisih poin antara Bagnaia dan Martin meningkat dua kali lipat dari 10 menjadi 20.
Bagnaia menempati posisi keempat di Sprint Race dan ketiga di grand prix, sementara Martin sukses merebut kemenangan dalam lomba jarak pendek dan finis sebagai runner-up di hari berikutnya. Meskipun ia mengakui keunggulan Martin di Australia, Bagnaia tetap optimis menghadapi sisa musim.
"Ini seperti yang terjadi di Indonesia—kami pulih, kami kalah, lalu pulih lagi," ungkap Bagnaia.
Dia percaya diri karena trek di Buriram dan Malaysia sangat cocok dengan gaya balapnya.
"Saya tahu ini adalah trek di mana saya sangat cepat," tambahnya, menunjukkan keyakinan untuk merebut kembali poin yang hilang.
Tahun lalu, Bagnaia finis kedua di belakang Martin di Grand Prix Thailand, namun berhasil mengalahkannya di Malaysia.
Dengan pengalaman itu, ia merasa lebih siap untuk bersaing kembali. “Kami memiliki peluang bagus untuk bertarung lagi.
Tahun lalu Jorge menang, tapi mari kita lihat tahun ini!” serunya penuh semangat.
Meski demikian, tantangan tetap ada. Selisih 20 poin memberikan tekanan lebih bagi Bagnaia, terutama setelah insiden merugikan dengan Alex Marquez di Aragon.
“Bentrokan itu membawa beban yang lebih berat saat ini,” jelasnya, menunjukkan betapa pentingnya setiap poin di sisa balapan.
Dengan atmosfer kompetitif yang semakin memanas dan dua trek favorit di depan mata, fans MotoGP pasti tidak sabar menantikan aksi seru dari Bagnaia.
Apakah dia akan mampu mengejar ketertinggalan dan merebut kembali posisi teratas? Hanya waktu yang akan menjawab!