Masyarakat Sulit Beli Kendaraan Baru, Penjualan Mobil di 2024 Anjlok

Kamis, 24/10/2024 09:10 WIB | Ade Nugroho
Seorang pramuniaga menawarkan produk mobil kepada ksotumer di sebuah pameran otomotif
Seorang pramuniaga menawarkan produk mobil kepada ksotumer di sebuah pameran otomotif

mobilinanews (Jakarta) – Ekonomi yang lesuh hingga akhir semester satu 2024, membuat masyarakat Indonesia masih menahan diri untuk meminang mobil baru. Hal itu berkontribusi pada penurunan penjualan mobil.

Mengutip data adri Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil baik secara wholesales (distribusi ke diler) maupun retail (penjualan langsung ke konsumen), mengalami penurunan signifikan.

Data itu mencatat bahwa penjualan wholesales dari Januari hingga Juni 2024 hanya mencapai 408.012 unit.

Angka ini turun 19,4% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, yang berhasil mencatat 506.427 unit.

Sementara itu, penjualan retail dalam periode yang sama juga mengalami penurunan.

Pada paruh pertama 2024, penjualan retail tercatat sebanyak 431.987 unit, lebih rendah 14% dibandingkan penjualan di 2023 yang mencapai 502.533 unit.

Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, menjelaskan situasi itu dalam diskusi bertema "Solusi Mengatasi Stagnasi Pasar Mobil" yang digelar oleh Forum Wartawan Industri (Forwin) pada 10 Juli 2024 di Jakarta.

Ia mengungkap bahwa pasar otomotif Indonesia tengah menghadapi sejumlah tantangan, yang langsung dikaitkan dengan kondisi global ekonomi masyarakat.

Setelah kelas menengah atas menunda pembelian mobil akibat Pemilihan Umum (Pemilu) di awal 2024, tantangan lain seperti pelemahan ekonomi global dan nasional, depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, kenaikan suku bunga, lonjakan kredit macet (non-performing loan), hingga pengetatan persyaratan kredit, turut memperburuk situasi.

Menyikapi kondisi ini, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengusulkan pemberian insentif untuk pembelian mobil baru guna mendorong pasar otomotif yang tengah lesu.

Agus menilai insentif serupa pernah berhasil merangsang pasar otomotif selama pandemi Covid-19.

"Dukungan untuk mengendalikan suku bunga juga dapat menjadi salah satu langkah untuk memicu masyarakat membeli kendaraan baru," ungkap Agus dalam diskusi tersebut, yang disampaikan oleh Plt Direktur Jenderal Industri Logam Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika.

Untuk itu, stimulus bagi pertumbuhan otomotif Indonesia bisa dilakukan dengan mendorong transaksi otomotif melalui berbagai pameran.

Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia, Fransiscus Soerjopranoto, dalam wawancaranya pada 12 Juli 2024 di Jakarta, sepakat dengan hal itu.

Bahwa melalui pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, yang berlangsung pada 18-28 Juli di Serpong, Tangerang, merupakan salah satu harapan besar bagi para produsen otomotif.

Pameran terbesar di Asia Tenggara ini diharapkan bisa memicu pembelian kendaraan di tengah kondisi pasar yang menantang saat ini.