
mobilinanews (Jakarta) - Nissan mengumumkan langkah-langkah pemotongan biaya yang signifikan dalam operasional pabrik, termasuk pemutusan hubungan kerja dan pengurangan kapasitas produksi di seluruh dunia.
CEO Nissan Makoto Uchida baru saja mengumumkan serangkaian perubahan besar pada perusahaan yang bertujuan untuk mengarahkan perusahaan melalui masa-masa sulit.
Melansir Carscoops, Jumat (8/11/2024), produsen mobil Jepang itu akan memangkas 9.000 pekerjaan, mengurangi produksi, dan melepas sebagian besar sahamnya di Mitsubishi.
Selain itu, Uchida dan beberapa eksekutif lainnya akan menerima pemotongan gaji. Keputusan ini mengejutkan, namun Nissan tampaknya berada dalam `mode darurat` yang sangat serius, sehingga mereka masuk pada periode restrukturisasi dan introspeksi yang signifikan.
Pemutusan hubungan kerja sebanyak 9.000 orang tersebut mewakili sekitar 6,7 persen dari tenaga kerja global Nissan, yang memengaruhi posisi di berbagai wilayah. Hal yang sama berlaku untuk kapasitas produksi.
Nissan akan mengurangi produksi global sebesar 20 persen sebagai bagian dari restrukturisasi ini. Selain itu, perusahaan itu menjual 149.028.300 saham Mitsubishi, sebuah langkah yang akan mengurangi kepemilikan saham Nissan di Mitsubishi dari 34,07 persen.
Hal di atas menandakan kemungkinan mundurnya aliansi yang lebih serius dalam Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi.
Nissan memperkirakan sejumlah pemutusan hubungan kerja akan dilakukan dalam bentuk program pemisahan sukarela seperti pembelian saham. Perusahaan mengatakan akan tetap membangun 30 model baru atau yang diperbarui yang termasuk dalam rencana Arc, walaupun waktunya mungkin akan tertunda.
Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap penjualan yang menurun dan perkiraan laba yang anjlok. Untuk kuartal ketiga tahun 2024, Nissan melaporkan kerugian bersih sebesar 9,3 miliar yen (sekitar $61 juta dengan nilai tukar saat ini).
Akibatnya, perusahaan telah memangkas perkiraan pendapatan setahun penuh menjadi 12,7 triliun yen ($83 miliar) dan sekarang berharap dapat menjual 3,4 juta kendaraan tahun fiskal ini, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,7 juta
"Kami tidak punya pilihan selain merevisi sebagian rencana tersebut. Saya berencana untuk membawa perusahaan kami menuju pertumbuhan di masa depan. Kehidupan 130.000 karyawan Nissan dan keluarga mereka di seluruh dunia berada di pundak saya. Saya merasa bertanggung jawab besar sebagai pemimpin perusahaan,” ungkap Uchida.
Menurut Uchida, satu area yang membuat Nissan tertinggal adalah penawaran hibridanya—terutama di pasar AS, tempat permintaan kendaraan ini tetap tinggi.
Untuuk itu, Nissan berupaya memperbaiki masalah itu dan juga memangkas waktu pengembangan keseluruhan menjadi 30 bulan sehingga merek tersebut dapat lebih fleksibel dan cepat bereaksi terhadap kondisi pasar.