mobilinanews (Italia) - Sebagai juara dunia 2020, hanya Joan Mir yang berhak pakai nomor start 1 pada musim 2021. Suzuki ingin ia pakai hak itu. Mau atau beranikah Mir?
Nomor start yang jadi pertanda juara dunia bertahan itu sudah tak pernah digunakan di MotoGP sejak terakhir kali dipakai Casey Stoner pada 2012.
Bos Suzuki Davide Brivio pun ingin sekali Mir gunakan nomor itu musim depan. Ia tak sebut alasannya.
"Bagus saja pakai #1. Alangkah baiknya kalau satu tahun nanti kami punya motor bernomor 1. Tapi, itu terserah Joan sepenuhnya," katanya.
Brivio serahkan pada Mir karena sekarang ini nomor start ditentukan oleh pembalap sendiri.
Sang juara dunia tak lagi wajib gunakan #1 karena selain soal kepercayaan diri, yang tak kalah penting adalah kaitannya dengan bisnis merchandise yang dilakoni hampir semua pembalap.
Valentino Rossi adalah pelopor yang tak ingin gunakan #1 saat jayanya bersama Honda dan Yamaha di awal tahun 2000-an.
Ia raih gelar perdana pada 2001, antara lain dengan mengalahkan Kenny Roberts Jr (Suzuki) yang musim itu pakai #1 karena ia juara dunia 2000. Dan, itu jugalah kali terakhir Suzuki gunakan motor #1.
Rossi teguh menggunakan nomor tradisionalnya, #46, sampai sekarang. Kebiasaan yang kemudian diikuti Marc Marquez meski berkali-kali juara dunia.
Belakangan juga ada mitos tak bagus buat para pengguna #1. Para pemakainya gagal semua pertahankan gelar setelah gunakan nomor start 1. Roberts itu contoh awalnya, musom 2001 dikalahkan Rossi.
Dan, Rossi tak mau gunakan #1 karena di negerinya, Italia, berkembang mitos Numero Uno Curse atau Kutukan Nomor Satu.
Saat Nicky Hayden mengalahkan Rossi dan raih gelar 2006, pembalap AS itu gagal pertahankan gelar pada 2007 saat gantikan nomor start sebelumnya 26 menjadi 1. Gelar beralih ke Stoner.
Tahun 2008, Stoner tanggalkan nomor 27 dan diganti nomor 1. Akibatnya ia ditekuk Rossi. Rossi sendiri tetap gunakan nomor 46 pada musim 2009 dan 2010.
Kalau pada 2010 itu Jorge Lorenzo juara dunia tak lain karena cidera panjang The Dictor yang patah tulang kaki, bukan karena kutukan nomornya.
Selanjutnya Lorenzo pakai pakai #1 pada musim 2011 dan gelarnya lari kepada Stoner. Dan, seolah tak percaya mitos, Stoner kembali tampil dengan #1 pada 2012 dan gelar kembali ke Lorenzo.
Itulah kali terakhir #1 dipakai. Lorenzo kembali ke nomor 99 pada musim 2013 meski alhirnya kalah juga sama pendatang baru Marc Marquez.
Kembali ke Suzuki dan Joan Mir. Bersediakah Mir memenuhi harapan Brivio, menanggalkan #36 untuk diganti #1? Percayakah Mir dengan mitos Numero Uno Curse?
Yang jelas dalam daftar sementara pembalap 2021, Mir terdaftar dengan nomor 36.
"Kalaupun menjadi #1 sepenuhnya terserah Joan. Ini terkait logo, merchandise dan bisnisnya," tutup Brivio. (rnp)