Alami Kesulitan Bisnis, Nissan Bakal Pensiunkan 1.000 Karyawan di Amerika

Selasa, 26/11/2024 21:31 WIB | Wilfrid Kolo
Logo Nissan dalam sebuah siluet dari dalam kereta
Logo Nissan dalam sebuah siluet dari dalam kereta

mobilinanews (Jakarta) - Sekitar 1.000 karyawan Nissan di Amerika Serikat diperkirakan akan menerima tawaran pensiun dini pada akhir tahun ini sebagai bagian dari upaya restrukturisasi global produsen mobil itu.

Awal bulan ini, Nissan mengumumkan akan memangkas 9.000 pekerjaan secara global dan akan mengurangi produksi global sebesar 20% dalam upaya membantu mereka melewati masa sulit dalam bisnis, mengutip Carscoops.

Restrukturisasi yang dilakukan Nissan itu dilakukan setelah penjualan melambat dan perkiraan laba berkurang tajam, karena kondisi ekonomi di berbagai negara yang mengalami masa sulit.

Asal tahu saja, Nissan memiliki sekitar 17.000 karyawan di AS hingga Maret tahun 2024, dan 1.000 orang yang diperkirakan akan menerima tawaran pensiun dini mewakili sekitar 6% dari tenaga kerjanya di negara tersebut.

Salah satu langkah paling radikal yang diambil oleh Nissan adalah menjual 149.028.300 saham Mitsubishi, mengurangi kepemilikan sahamnya di produsen mobil tersebut.
Langkah ini dapat menandakan kemungkinan mundurnya aliansinya yang selama ini berjalan bersama Renault dan Mitsubishi. Meskipun ada perubahan arah, Nissan tetap berkomitmen untuk membangun 30 model baru atau yang diperbarui sebagai bagian dari rencana The Arc yang diumumkan awal tahun ini.

The Arc berfungsi sebagai jembatan antara rencana NEXT Nissan 2020-2023 dan visi Ambition 2030 jangka panjangnya. Melalui The Arc, jajaran produk Nissan akan diperbarui secara menyeluruh pada tahun 2026, dan dari 30 model baru yang saat ini sedang dalam proses produksi, 16 akan dilengkapi dengan mesin bertenaga listrik.

Nissan juga berupaya mengurangi biaya kendaraan listrik generasi berikutnya hingga 30% dan mereka yakin dapat mencapai gap biaya antara kendaraan listrik dan kendaraan berbahan bakar bensin pada tahun 2030.

Berbagai model akan diperbarui atau diganti tergantung pada pasar. Misalnya, Nissan berencana meluncurkan delapan model baru di Tiongkok, tujuh di AS dan Kanada, enam di Eropa, lima di Jepang, lima di Timur Tengah, tiga di India, tiga di Afrika, dan dua di Oseania.

Nissan memperkirakan 40% dari jangkauan globalnya akan bertenaga listrik pada tahun 2026 dan berharap angka ini akan tumbuh hingga 60% pada tahun 2030.