mobilinanews (Qatar) - Perburuan gelar juara dunia konstruktor 2024 antara McLaren, Ferrari dan Verstappen tak lagi sekeras hari-hari sebelumnya. Pada raceday Minggu (1/12), McLaren punya kesempatan perdana untuk mengunci gelar.
Peluang semakin besar kala duet McLaren Oscar Piastri dan Lando Norris finish 1 dan 2 di sesi Sprint Race GP Qatar, Sabtu (30/11) malam. Sebenarnya Norris yang mengawali balapan dari posisi pole dominan dalam 19 laps. Tapi, di penghujung lomba ia berikan kemenangan pada Piastri.
Bukan karena team order, hadiah itu diberikan karena Norris berhutang budi kepada Piastri. Tak lain karena pembalap.muda Australia itu juga memberikan kemenangan kepada Norris dalam sesi sprint race GP Brasil silam.
Saat itu Norris masih punya kesempatan melawan Max Verstappen (Red Bull Racing) dalam perburuan gelar juara dunia pembalap. Norris merasa punya hutang kepada sang juniornya.
"Saya menunggu kesempatan untuk membayarnya dan hari ini bisa saya lakukan," ucap Norris yang kesempatannya.menjadi juara dunia 2024 putus di GP Las Vegas begitu Verstappen finish di depannya.
Setelah itu target Norris berubah. Yakni merebut gelar konstruktor yang puluhan tahun dinanti McLaren.
Target yang sedikit lagi bisa diraih. Finish 1-2 di balap pendek Qatar mendatangkan tambahan 15 poin (8 dan 7) di klasemen konstruktor membuat McLaren semakin jauh dari Ferrari dan Red Bull. Ketiga tim kini mengoleksi total poin 623, 593 dan 556.
Artinya jika besok pada main race keduanya bisa finish 1-2 lagi maka gelar itu bisa jadi hak milik tanpa harus menunggu putaran terakhir di GP Abu Dhabi, UEA .
Tentu itu juga bergantung pada performa para pembalap Ferrari dan Red Bull. Singkatnya, jika usai race balapan panjang Qatar selisih keunggulan poin McLaren jadi 45 poin atas Ferrari maka di situlah McLaren bisa merayakan pesta besar. Ratusan juta dolar AS siap menanti sebagai prize money untuk tim juara dunia F1.
Pasangan Ferrari, Charles Leclerc dan Carlos Sainz, yang saat ini tertinggal 30 poin masih punya kesempatan untuk melanjutkan pertarungan hingga seri terakhir asalkan tidak kehilangan 15 poin atau lebih dari McLaren di Qatar.
Tugas lebih berat diemban Red Bull sebagai juara bertahan konstruktor karena saat ini sudah kecolongan 67 angka dengan McLaren. Tak lain karena Verstappen hanya meraih 1 poin pada sprint race sementara mitranya, Sergio Perez, gagal masuk zona poin. Jika pasangan ini gagal mengalahkan McLaren maka seri Abu Dhabi tak lagi berharga.
Hitung-hitungan itu membuat sesi kualifikasi untuk main race pada Minggu (1/12) siang waktu Qatar menjadi sangat krusial dan layak dinanti penggemar F1. Posisi start masing-masing pembalap akan ikut menentukan potensi finish masing-masing pada balapan utama. ((rn)