mobilinanews (Swiss) - Salah satu dari hanya beberapa orang yang bebas menjenguk Michael Schumacher adalah Sabina Kehm.
Perempuan Jerman mantan wartawati adalah manajer dan juru bicara Schumacher. Kini ia menangani Mick, putra Schumacher, dengan cara bagaimana ia mendampingi Michael dulu.
Sedemikian dekatnya Kehm dengan Schumi dan keluarganya, bersama Corinna Besch (istri Schumi), ikut merawat Mick sejak kecil. Ia juga yang mengatur seluruh aktivitas balap Mick dari dulu hingga sekarang sebagaimana dulu ia menjadi pengatur lakon buat Schumi.
Kini Mick sudah sampai pada F1, jenjang tertinggi ajang balap mobil dunia yang mereka cita-citakan bersama. Tujuan bersama adalah juara dunia.
"Cepat atau lambat, Mick akan juara dunia. Ia memiliki seluruh persyaratan untuk itu. Berada di F1 adalah cita-cta yang diperjuangkan bertahun-tahun," kata Kehm.
Juara dunia F2 2020 adalah bukti terbaru seberapa besar talenta yang dimilik Mick. Bukan sekadar usung nama besar bapaknya.
Seperti Schumi, Mick di mata Kehm adalah pria yang gemar belajar hal-hal yang diperlukan untuk menunjang karirnya, senang menganalisa hal apapun dan dari situ mengambil kesimpulan apa yang harus ia lakukan.
"Ia tertutup, bahkan lebih tertutup dari Michael, tapi sangat fokus pada karirnya," buka Kehm.
Di luar bakatnya, bisa disebut Kehm berpengaruh pada semua aspek yang berkaitan dengan upaya Mick meraih prestasi sekaligus mengelola citra dirinya. Ia menyukai olahraga dan berlatih keras, yang bagi Kehm adalah sebuah keharusan.
Semua pembalap modern saat ini tak cukup hanya punya bakat, nyali, dan dedikasi. Ia juga harus berusaha menjadi terbaik dalam semua aspek yang berkaitan dengan karirnya.
Termasuk aktivitas di luar balapan, seperti aspek promosi dan publisitas dan sebagainya yang harus dikelola profesional.
"Meningkatkan citra diri di luar lintasan menjadi bagian yang harus dimiliki pembalap modern saat ini. Dan, Anda bisa katakan bahwa hal itu dipelopori oleh Michael," tandas Kehm yang sudah seperti ibu buat Mick.
Mick memulai debut F1-nya tahun ini bersama tim Haas sebagai pembalap titipan Ferrari, tim elit yang berjaya bersama bapaknya.
Sebagai pembalap binaan di Ferrari Driver Academy, maka Ferrari pun menjadikan Mick sebagai aset masa depan dalam rangka mengembalikan Ferrari ke jalur puncak F1.
Untuk itu Ferrari mengirimkan beberapa personal intinya di bidang desain dan strategi untuk bergabung dalam tim Haas.
Itu salah satu faktor yang disebut Kehm bahwa Mick memenuhi semua yang dibutuhkan menjadi juara dunia. Ia akan banyak belajar hal-hal teknis dalam tim Haas dan selebihnya menjadi porsi tanggung jawab Kehm. (rnp)