mobilinanews (Jakarta) - Rencana penggunaan bahan bakar minyak B30 yang sempat booming beberapa waktu lalu, sempat terhenti karena beberapa hal.
Salah satunya karena kondisi pandemi, sehingga pengetesan BBM B30 pada kendaraan bermesin diesel belum ada kelanjutannya.
Untuk menggencarkan kampanye penggunaan BBM alternatif tersebut, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), telah menyiapkan program untuk tahun ini. Salah satunya penggunaan B30 lebih maksimal lagi.
Program pertama ini menjadi perhatian karena sesuai mandatori pemerintah mengenai penggunaan B30 yang mewajibkan pencampuran 30% biodiesel dengan 70% bahan bakar minyak jenis solar.
"Kita sedang menyiapkan pemanfaatan biofuelnya," jelas Dadan Kusdiana, Dirjen EBTKE.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, memang ada penurunan yang signifikan. Bahkan, Dadan menjabarkan ada penurunan penggunaan B30 sebesar 12 persen. Dari alokasi yang ditetapkan sebesar USD9,55 juta KL menjadi USD8,4 juta kilo liter (KL).
"Kita sudah siap dari sisi porduksi, logistik, dan transportasi. Tapi karena pandemi covid-19 dari sisi konsumsi menjadi berkurang," tambahnya.
Pada 2021, Kementerian ESDM menargetkan penggunaan B30 lebih dimaksimalkan lagi. Dadan menyebut pihaknya akan mengejar target penggunaan B30 sampai 9,2 juta KL.
"Ini suplai dari 10 perusahaan BBN (bahan bakar nabati) dan disalurkan 20 perusahaan BBN," tandas Dadan. (hf)