mobilinanews (Mamuju) - Ikatan Motor Indonesia (IMI) menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada para korban gempa bumi di Sulawesi Barat (Sulbar).
Bantuan berupa makanan sebanyak tiga truk dan satu mobil bak terbuka diberikan kepada para pengungsi di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene.
"IMI tidak hanya peduli terhadap olahraga otomotif saja. Melalui program IMI Peduli, pengurus IMI yang diwakili IMI Provinsi Sulawesi Barat telah menyalurkan bantuan berupa beras, mie instan, air mineral, biskuit serta makanan lain kepada para korban gempa bumi di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene Sulbar," ujar Ketua IMI Sulawesi Barat, Andi Ibrahim Nassar di Mamuju, Senin (18/1/2021).
Andi menjelaskan bantuan yang disalurkan berasal dari anggota IMI Sulbar. Usai gempa berkekuatan 6.2 M melanda Sulbar pada Jumat, 15 Januari 2021, Pengurus IMI Pusat bersama IMI Sulbar melakukan penggalangan bantuan kemanusiaan bagi para korban gempa.
"Alhamdulillah selama kurang lebih tiga hari, bantuan yang berhasil dikumpulkan melalui IMI Sulbar mencapai tiga truk dan satu mobil bak terbuka. Hari ini bantuan tersebut telah disalurkan kepada para korban gempa. IMI Sulbar juga masih membuka donasi bagi masyarakat yang ingin membantu para korban gempa di Sulbar, baik secara langsung ataupun melalui rekening IMI Sulbar," urai Andi.
Sementara itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang juga Ketua Umum IMI mengajak seluruh keluarga besar IMI dapat membantu para korban bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga kini jumlah korban meninggal dunia akibat gempa Sulbar mencapai angka 81 orang.
Korban di Kabupaten Mamuju mencapai 70 orang dan 11 orang di Kabupaten Majene. Sementara korban luka-luka di kedua wilayah mencapai ratusan jiwa.
"IMI tidak tinggal diam melihat saudara-saudara kita tertimpa musibah. Semangat gotong royong yang merupakan perwujudan nilai-nilai Pancasila akan terus ditebarkan IMI untuk membantu sesama," kata Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga mengingatkan masyarakat terus mewaspadai potensi bencana alam yang mungkin terjadi. Iklim dan cuaca yang tidak terduga bisa secara tiba-tiba mendatangkan bencana alam, semisal banjir dan gempa.
"Pemerintah daerah bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) harus terus melakukan evakuasi sekaligus mengoptimalkan bantuan kepada warga terdampak bencana. Posko-posko kesehatan harus tersedia dengan kecukupan tenaga medis dan obat-obatan. Satgas Covid-19 perlu pula mewaspadai agar jangan sampai tenda pengungsian menjadi lokasi rentan penularan Covid-19," pungkas Bamsoet. (bs)