
mobilinanews (Inggris) - Musim kompetisi 2025 belum bergulir. Bukan hanya prediksi kejuaraan dunia pembalap dan konstruktor yang menarik, tetapi juga prediksi siapa yang bakal out di akhir musim.
Dari 20 pembalap yang mengisi starting grid F1 2025 terdapat beberapa nama yang kontraknya hanya hingga akhir 2025. Termasuk driver Jepang, Yuki Tsunoda, yang menjalani tahun ke-5-nya di F1 sejak debut di GP Bahrain 2021.
Tsunoda bukan hanya pembalap paling mungil di F1, tinggi 159cm dan berat basan 54 kg. Tapi, ia juga yang paling riskan jadi pembalap pertama yang harus tinggalkan F1 tahun ini.
Begitulah prediksi juara dunia F1 1997 Jacques Villeneuve lewat wawancaranya dengan media Action Network yang kemudian disebarkan racingnews365.
Dengan yakin putra legenda F1 asal Kanada, Gilles Villeneuve, yang kini jadi pengamat itu menyebut Tsunoda pembalap pertama yang akan kehilangan tempat di grid F1.
Tanda-tandanya sudah tampak sejak tahun lalu kala pembalap binaan Honda dalam tim Racing Bulls itu gagal promosi ke tim utama Red Red Bull Racing menjadi pendamping juara dunia bertahan Max Verstappen.
Ia kalah dengan anak baru binaan Red Bull, Liam Lawson, meski unggul dalam statistik penampilan dalam beberapa race 2024.
Penolakan Red Bull kepada Tsunoda menurut Villeneuve adalah tanda yang jelas akanberita buruk yang menantinya musim ini.
"Ia ada di F1 hanya karena Honda, dan pada satu titik itu akan berhenti. Tahun depan tampaknya tak ada tim yang berminat merekrutnya, kecuali jika ada tekanan keras dari Honda," imbuhnya.
Ya, Tsunoda memang binaan Honda sejak main di level kejuaraan balap single seater di Jepang. Honda pula yang menjadi sponsornya saat berkompetisi di Eropa dan dari situ masuk skuad Red Bull yunior, tepatnya tim AlphaTauri pada 2021 hingga Racing Bulls saat ini
Honda sendiri akan berpisah dengan Red Bull pada akhir 2025. Pabrikan Jepang ini beralih jadi pemasok mesin tim Aston Martin mulai musim 2026.
Sejauh ini nama Tsunoda disebut-sebut akan dibawa Honda ke Aston Martin. Tapi, itu tampaknya sulit jika mencermati kebijakan Lawrence Stroll selama ini sebagai pemilik tim. Ia membeli tim Racing Point tak lain untuk mendukung putranya, Lance Stroll, di kancah F1 konglomerat Kanada itu rela mengeluarkan uang ratusan juta dolar AS untuk membangun pabrik baru dengan teknologi terkini, merekrut teknis top F1 seperti Adrian Newey, dan keinginan agar anaknya selalu didampingi oleh pembalap top dunia.
Itulah yang membuat Aston Martin merekrut juara dunia F1 4 kali, Sebastian Vettel, menjadi team mate anaknya. Saat Vettel pergi, juara dunia kainnya, Fernando Alonso, datang dan sampai saat ini menemani Lance dengan kontrak hingga 2026.
Meski begitu, posisi Alonso bisa diputus di akhir musim 2025 jika ambisi Lawrence mendapuk Verstappen terwujud ia siap jor-joran soal bayaran.
Saat sama Honda pun mengaku happy jika bisa bersama Newey dan Verstappen lagi di Aston Martin. Tentu saja Honda akan prioritaskan Verstappen. Kalaupun Tsunoda harus dibawa, mungkin hanya akan jadi pembalap cadangan sekaligus test driver.
Jika demikian maka Jepang bisa jadi tak lagi punya wakil tetap di F1, entah sampai kapan. (rn)