Mobilinanews (Inggris) - Setelah melakukan serangkaian tes dalam upayanya untuk beradaptasi dengan tim Williams, Carlos Sainz telah mengungkapkan sejumlah hal yang membuatnya cukup optimis dalam melalui musim balap Formula 1 (F1) 2025.
Sebelumnya, Sainz telah menjadi pusat perhatian pasar pembalap tahun lalu menyusul pengumuman Lewis Hamilton yang hengkang dari Mercedes dan akan menggantikan posisi Sainz sebagai rekan setim Charles Leclerc di Ferrari.
Dengan bursa transfer yang memanas kala itu, banyak tim yang dikaitkan sebagai tepat berlabuh Sainz. Namun singkatnya, Sainz lebih memilih untuk memperkuat Williams dan menjadi rekanan pembalap Thailand, Alex Albon.
Alasan Sainz sendiri yang menaruh hatinya untuk memilih Williams, dimana pembalap asal Spanyol itu mengaku bahwa Williams memiliki prospek masa depan yang bagus yang membuatnya tertarik untuk berpartisipasi dalam strategi tim Inggris tersebut.
"Awalnya, ketika saya harus mengambil keputusan penting seperti itu (memilih tim baru), saya sangat fokus pada tim mana yang akan lebih cepat pada tahun 2025,” ungkapnya mengutip siaran resmi F1, Jum’at (7/2/2025)
"Karena bagi saya, yang paling mendasar bukanlah jangka pendek atau bukan sekedar unutk membalap di tahun 2025 saja. Akhirnya, saya menyadari bahwa keputusan saya harus didasarkan pada dua hal yakni proyek dan orang-orangnya (tim),” papar Sainz.
Lebih lanjut, Sainz mengatakan bahwa dalam mempertimbangkan untuk memilih tim, dirinya sempat berdiskusi oleh bos tim Williams, James Vowles yang dinilai memiliki visi yang bagus untuk kembali membawa kejayaan tim F1 yang cukup legendaris itu.
"Ketika saya mulai berdiskusi lebih rinci dengan James, saya menyadari bahwa ia telah menyusun proyek yang sangat kuat di Williams. Ia membentuk tim, dengan visi yang menurut saya akan membawa tim ini kembali ke garis depan,” jelas Sainz.
Kendati demikian hal inilah yang membuat Sainz langsung memfokuskan diri untuk beradaptasi dengan tim untuk membantu mereaslisasikan visi dan strategi Williams untuk kembali meraih posisi terdepan selama musim-musim F1 kedepan.
"Kepemimpinan yang sangat kuat dan visi yang langsung membuat saya, katakanlah, jatuh cinta dengan proyek tersebut, dan mempercayai kepemimpinannya. Saya langsung memilih (Williams) dan langsung beradaptasi dengan orang-orang hebat disana,” ujarnya.
Bukti Insting Sainz
Sementara itu, Sainz juga mengkaitkannya, dimana dirinya yang pernah memperkuat tim Mclaren sejak tahun 2019 dan berpindah ke Ferrari pada tahun 2021 sempat percaya bahwa sebenarnya Mclaren akan menjadi juara di masa mendatang.
Lalu, perkataan Sainz pun menjadi kenyataan dimana pada musim F1 2024 kemarin, McLaren berhasil keluar sebagai peraih gelar juara konstruktor dan mencatatkan sejarah barunya sejak tahun 1998 lalu.
“Saya ingat ketika saya meninggalkan McLaren, saya benar-benar berpikir tim itu bisa menjadi juara dunia di masa depan. Dan itu terjadi, McLaren akhirnya menjadi Juara Dunia tahun lalu dan saya berkata, ‘Oke, saya harus memercayai insting saya’,” tutur Sainz.
“Saya tahu Williams memiliki proyek yang bagus, mereka memiliki dukungan, dan mereka memiliki orang-orang yang baik. Pada akhirnya, insting saya berkata tempat saya ada di Williams dan akhirnya saya datang dan bergabung,” pungkasnya.