
mobilinanews (Jepang) - Yuki Tsunoda satu-satunya driver Jepang di starting grid Formula One. Tapi, status itu terancam hangus tahun depan. Honda yang mensponsorinya sejak dari Jepang ke balap regular single seater Eropa hingga F1 tak lagi mendukungnya.
Kabar tak sedap itu disampaikan langsung oleh Koji Watanabe, President Director Honda Racing Corporation (HRC).
Dikutip dari motorsportweek, Watanabe menyebut dukungan Honda di sepanjang karir internasional Tsunoda tak lagi bisa diteruskan tahun depan.
"Pada dasarnya ia pembalap independen meski kami mensponsori perjalanan karirnya. Sekarang kami tak bisa berbuat banyak lagi untuknya. Ia sudah harus mengatur dan menentukan masa depannya sendiri," kata Watanabe.
"Ia sudah pada tahun kelima di F1. Ia sudah paham bagaimana dunia F1 berjalan dan tahu betul apa yang harus dilakukan untuk bertahan. Seorang pembalap tak bisa selamanya bergantung pada Honda. Ia sudah harus memikirkan dirinya sendiri."
Pernyataan Watanabe tentu berkaitan dengan perpindahan Honda dari Red Bull Racing ke Aston Martin pada musim 2026. Berat bagi Honda membawa Tsunoda ke sana karena Aston Martin sudah punya kontrak dengan Fernando Alonso dan Lance Stroll yang merupakan anak pemilik tim.
Makin berat karena ambisi Aston Martin untuk merekrut Max Verstappen sebagai pembalap utamanya, dalam satu paket dengan desainer kondang Adrian Newey yang sudah lebih dulu didapuk.
Di RBR sendiri, nasib Tsunoda pun di ujung tanduk. Gejala awal sudah tampak saat ia dikalahkan Liam Lawson dalam perebutan kursi pendamping Verstappen di musim 2025.
Senada dengan Watanabe, Senior Advisor RBR Helmut Marko pun mengatakan nasib Tsunoda ke depan sepenuhnya kini bergantung pada dirinya sendiri.
Untuk bertahan di tim yunior Racing Bulls, kata Marko, Tsunoda harus menunjukkan prestasi tersendiri untuk menolong dirinya sendiri. Dan, itu tak mudah karena ia punya rekan satu tim, Isack Hadjar, yang tengah mengorbit sebagai ruki F1 tahun ini.
"Isack pembalap.muda yang kencang dan punya masa depan sendiri. Karena itu Yuki harus memotivasi dirinya sendiri," kata Marko.
Jika Tsunoda bisa melakukan hal itu, imbuh Marko, maka masih ada masa depan untuknya.
"Jika tidak, maka bisa jadi tak ada lagi kesempatan baginya di F1," tegas Marko yang sesungguhnya menuntun Tsunoda sejak masuk skuad pembalap.binaan Red Bull. (r)