mobilinanews (Belanda) - Musim kompetisi F1 2025 belum bergulir. Tapi, rumor seputar masa depan Max Verstappen kembali panas. Pemicunya adalah hasil tes pra musim yang tak menggambarkan kekuatan Verstappen memasuki laga tahun ini.
Mobil anyar RB21 keok di tangan mobil baru tim McLaren dan Ferrari. Petinggi Red Bull Racing (RBR) akui hasil tes bukan seperti yang mereka harapkan. Sementara Verstappen menilai performa RB21 tidak terlalu buruk, tetapi jelas butuh banyak pengembangan untuk melawan rivalnya.
Dari fakta itulah muncul rumor lama yang menyebut Max Verstappen akan tinggalkan RBR jika tahun ini ia gagal meraih gelar F1 kelima kalinya. Meski terikat kontrak hingga akhir musim 2028, ia tak menampik kemungkinan pergi jika merasa tak lagi happy dalam timnya.
"Sepanjang saya bahagia dalam tim maka saya akan di sini sampai akhir kontrak," ujar Verstappen dalam beberapa kesempatan.
Bahagia yang ia maksud jelas jika ia dibekali dengan mobil kencang yang membawanya ke tangga juara dunia. Itu satu hal yang mulai meragukan mengingat performa buruk RB21, seri yang sama sekali tak lagi kena sentuhan desainer kawakan Adrian Newey yang pindah ke Aston Martin.
Buruknya performa RB21 di tes pra musim pun mengundang komentar pedas Jos Verstappen, ayahanda Max.
"Jika tahun ini gagal meraih gelar maka itu bukan karena kesalahan Max," ucap Jos yang sejak tahun lalu tak lagi harmonis dengan Team Principal RBR Christian Horner dan saat sama tampak semakin kompak dengan Team Principal Mercedes Toto Wolff.
Dari uraian itu, pengamat F1 asal Belanda, Jack Plooij pun berani mengambil kesimpulan kalau Verstappen tengah bersiap menuju Mercedes pada musim 2026 jika tahun ini gagal mempertahankan gelar. Pengamat yang dekat dengan lingkaran utama Verstappen ini mengklaim, Verstappen akan menggantikan George Russell yang habis kontrak pada akhir musim 2025. Ia akan berpasangan dengan rising star Andrea Kimi Antonelli.
Analisa Plooij pun langsung ditanggapi Jos lewat akun media sosialnya.
"Jack, Jack, Jack, omong kosong apa lagi yang kamu bicarakan," tulisnya.
Wolff juga kasi komentar dengan membantah pembicaraan soal 2026 sama sekali tak ada meski bukan rahasia kalau Wolff adalah penggemar Verstappen dan tahun lalu memburu pembalap Belanda itu untuk gantikan Lewis Hamilton yang pindah ke Ferrari. Ia bahkan dikabarkan mengadakan rapat khusus di Monaco bersama bos pabrikan Mercedes dan pemegang saham tim Mercedes F1 lainnya untuk menggalang dana buat kontrak Verstappen.
Meski dibantah, kabar lain yang mengejutkan juga datang dari pengamat F1 lainnya, juga asal Belanda, yakni Renger van der Zande.
"Saya melihat jet pribadi Max (Verstappen) mendarat di Bandara Eindhoven (Belanda) pada Kamis lalu. Setengah jam kemudian pesawat Toto juga mendarat di tempat sama. Setelah itu kedua pesawat kembali terbang dengan selisih setengah jam. Saya yakin itu bukan kebetulan," ungkap Van der Zando kepada Ziggo Sport yang kemudian dikutip media planetf1.
Ia tak tahu siapa yang punya inisiatif pertemuan itu dan apa yang dibicarakan. Tapi, patut diduga terkait dengan potensi Verstappen ke Mercedes tahun depan jika tahun ini tak lagi happy bersama RBR.
Tinggal ditunggu apakah kubu Verstappen atau Wolff akan mengklarifikasi apa yang diungkap Van der Zande.
Selain Mercedes, isu lain adalah minat Aston Martin mendapuk Verstappen pada musim 2026 sekaligus reuni dan kembali berkolaborasi dengan Newey. (r)