Mobilinanews (Jakarta) - Event akbar Buka Puasa Bersama Komunitas Pembalap 3 Djaman telah berlangsung sangat amat meriah yang sekaligus menjadi yang mempertemukan seluruh generasi pembalap Indonesia baik pembalap roda empat maupun roda dua.
Yama Sarwono sebagai salah satu tim sukses dari berlangsungnya acara tersebut mengungkapkan bahwa event akbar komunitas Pembalap 3 Djaman ini sejatinya terinspirasi dari sosok sang Ayah yakni Rio Sarwono yang telah lebih dulu eksis mengharumkan nama Indonesia di berbagai kejuaraan balap reli.
"Sejujurnya acara ini kita buat bersama Rifat (Sungkar) yang terinspirasi dari para senior-senior, termasuk para orang tua kami yang memang mereka lebih dulu membawa nama Indonesia eksis di berbagai kejuaraan balap, baik balap nasional maupun internasional," tuturnya saat ditemui Mobilinanews di Balai Sarwono, Jakarta Selatan, Sabtu (15/3/2025) kemarin.
"Jadi acara ini juga terinspirasi dari mereka, khususnya Ayah (Rio Sarwono), mungkin kalau bukan karena papa saya juga tidak bisa ikut balap, tapi karena dedikasinya, jadi saya tentu mengikuti jejaknya di dunia balap. Begitu pula dengan Rifat yang juga lahir dari para tokoh pembalap hebat (Helmy Sungkar dan Ria Sungkar) yang mengharumkan nama bangsa di kancah motorsport internasional," sambungnya.
Sedikit bercerita, Yama Sarwono memaparkan bahwa pada awalnya komunitas Pembalap 3 Djaman ini dibuat untuk para pembalap yang masih aktif atau telah melewati berbagai dinamika dunia balap dari tahun dari masa lampau hingga masa kini.
Namun, seiring dengan perkembangan dunia balap yang juga melahirkan para atlet muda bertalenta, arti dari `Pembalap 3 Djaman` ini mulai diubah sebagai wadah bagi perkumpulan para pembalap di 3 generasi agar dapat bersama-sama menumbuhkembangkan dunia balap Indonesia untuk terus eksis tak termakan zaman.
"Awalnya Komunitas Pembalap 3 Djaman ini kan untuk pembalap yang masih berlabuh atau aktif ikut balap selama 3 zaman sampai sekarang. Namun kita ambil arti yang berbeda bahwa pembalap 3 djaman ini kita usung sebagai pembalap 3 generasi dari generasi pertama atau senior seperti Ayah, pembalap generasi kedua seperti saya dan teman-teman, termasuk Rifat Sungkar, dan pembalap generasi ketiga yang kita artikan sebagai pembalap-pembalap masa kini atau pembalap muda penerusnya," paparnya.
"Jadi melalui acara ini kita mau mereka terus menjalin silaturahmi, jadi bahasa gampangnya seperti perkumpulan 3 angkatan sekaligus kumpul untuk saling mengenal satu sama lain dan saling sharing seputar dunia balap baik junior ke senior maupun senior ke junior, terlebih perkembangan zaman dunia balap kan terus maju, jadi pembalap senior pun bisa belajar teknologi-teknologi jaman sekarang lewat para juniornya," tambahnya.
Dengan begitu, terkait dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, khususnya dalam hal teknis dunia balap, Yama Sarwono berharap para pembalap muda juga tidak hanya sekedar terpengaruh dengan teknologi. Artinya, para pembalap muda mungkin bisa lebih mengasah skill-nya diluar kecanggihan teknologi kepada pada seniornya yang memang di zamannya teknologi belum berkembang pesat seperti sekarang.
"Jadi para pembalap muda ini diharapkan dapat mengikuti jejak para senior, terlebih mereka saat ini berada di jaman teknologi yang semakin canggih, berbeda dengan para angkatan sebelumnya, jaman sebelumnya, jadi mereka bisa lebih mengasah seputar skill-nya dalam berkompetisi dengan sehat," jelasnya.
"Jika skill-nya oke, lalu dia kombinasikan dengan teknologi saat ini, itu akan jauh lebih bagus. Jadi kan yang namanya teknologi, buatan manusia pasti tak luput dari malfungsi atau error. Nah, ketika teknologi itu malfungsi, terlebih saat dia sedang berkompetisi mereka masih tetap mengandalkan skill-nya tanpa bantuan teknologi seperi era-era pembalap zaman dahulu," ujar Yama Sarwono.
"Atau mungkin gini deh, kalau kalian pernah menonton film animasi `Cars`, si pemeran utamanya sosok juara dunia di era modern, tapi ada sejumlah skill yang belum tentu ia dapat di era modern ini, makanya dia belajar dengan pembalap tua, seniornya untuk dapat menguasai skill-skill yang tadi saya bilang, mungkin belum tentu didapat di era zaman sekarang," pungkasnya.