
Mobilinanews (AS) - Pereli sekaligus drifter profesional asal California, Amerika Serikat (AS) Kenneth Paul Block atau yang akrab disapa ‘Ken Block’ telah menghembuskan nafas terakhirnya pasca kecelakaan snowmobile di Utah, AS pada tahun 2023 lalu.
Hal ini pun menjadi kabar duka yang mendalam bagi dunia motorsport dan otomotif dunia. Pasalnya, Ken Block merupakan pembalap reli ternama di dunia yang mampu meraih podium puluhan kali sejak berkarir di dunia motorsport pada pertengahan 2000-an.
Meski memiliki karir sebagai pembalap profesional tertinggi di kejuaraan reli World Rally Championship (WRC), Ken Block lebih dikenal dengan aksi Gymkhana-nya yang memukau yang dirilis melalui video channel Youtube-nya.
Sebagai stunt driving dan drifting profesional dunia, pria yang tutup usia di umur 55 tahun ini, kerap menggonta-ganti mobil balap modifikasinya mulai dari model hatchback, muscle car, supercar, mobil listrik (EV) bahkan hingga truk pikap.
Berbicara soal truk pikapnya, Ken Block dalam serial Gymkhana yang berjudul ‘Gymkhana Ten: Extended Cut, Route 66’ membuat para pecinta otomotif dunia terpukau dengan mobil truk pikapnya yang telah dimodifikasi sedemikian rupa.
Mobil tersebut merupakan truk pikap berbasis Ford F-150 yang diproduksi pada tahun 1977. Dijuluki dengan sebutan “Hoonitruck”, truk pikap mendapat ubahan secara total dari model kendaraan komersial ringan menjadi kendaraan balap drifting.
Dari eksterior, Ken Block bersama tim divisi balap Hoonigan melakukan perombakan gaya dan desain dari truk pikap tersebut mulai dari sasis yang dipangkas lebih rebah, hingga fabrikasi ulang bodi berbahan aluminium kelas militer yang dikerjakan Detroit Speed.
Dibalut dengan livery khas Ken Block, penampilan truk pikap menjadi liar berkat komponen turbocharger yang dibuat sedikit keluar dari kap mesin serta pelek forged 20 inci dengan offset -48 yang dibungkus dengan ban Toyo Tires Proxes ST III berukuran 315/35R20.
Di bagian interior, seluruh komponen standar dari Ford F-150 1977 telah dibuang dan diganti dengan berbagai komponen balap mulai dari kursi balap serat karbon Recaro Profi SPA dan dasbor yang seluruhnya sudah diganti dengan serat karbon.
Selain itu, bagian kabin Hoonitruck yang sudah dilindungi dengan roll-bar ini juga dilengkapi dengan gagang rem tangan khusus buatan Hoonigan, alat pengukur Hoonigan yang dibuat oleh AutoMeter, remote start dari Ford Pass serta kamera cadangan hingga towing.
Soal jantung pacu, Ford F-150 ‘Hoonitruck’ ini dipersenjatai dengan mesin custom Ford Performance/Roush Yates EcoBoost, 6-silinder (V6), twin turbocharged, berkapasitas 3.500 cc (3.5L) yang sudah dilengkapi dengan intake manifold aluminium.
Kendati demikian, mesin dengan blok billet-aluminium yang diambil dari program pengembangan Ford Racing Ford GT Le Mans ini menghasilkan tenaga maksimal sebesar 914 dk di putaran 7.400 rpm serta torsi puncak sebesar 951 Nm di putaran 6.450 rpm.
Tenaga dan torsi yang besar tersebut dialirkan melalui transmisi Sadev 6-percepatan ke penggerak semua roda (AWD). Transmisi ini juga digunakan oleh model mobil Ken Block lainnya yaitu, Ford Mustang 1965 yang berjuluk ‘Hoonicorn’.
Hoonitruck ini diciptakan oleh Ken Block selama 2 tahun berkat kecintaannya terhadap mobil truk pikap serta sebagai penghormatan kepada mendiang ayahnya yang semasa hidupnya mengendarai truk pikap dengan basis yang sama dengan Hoonitruck yaitu Ford F-150 1977.
“Proyek ini dikerjakan selama kurang lebih 2 tahun. Saya sangat senang dengan hasilnya, ini salah satu kendaraan paling keren dan unik yang pernah saya lihat dalam waktu yang lama dan melengkapi ‘Hoonicorn’ saya dengan sempurna,” ucap Ken Block kala itu, mengutip Hoonigan.