
mobilinanews (Jepang) - McLaren mengukuhkan diri sebagai tim yang harus diburu setelah sukses di dua FP awal GP Jepang, Jumat (4/4). Kedua jokinya siap duel untuk saling mengalahkan di jalur perebutan gelar juara dunia 2025.
Setelah Lando Norris tercepat di FP1, giliran Oscar Piastri yang membawa MCL39 tercepat di FP2.
Pembalap ruki Isack Hadjar (Racing Bulls) bikin kejutan dengan finish ketiga. Sukses ini diikuti rekan satu timnya, Liam Lawson, yang baru saja dilengserkan dari tim Red Bull Racing. Ia finish P5, di belakang Lewis Hamilton (Ferrari) di peringkat 4.
George Russell (Mercedes), Charles Leclerc (Ferrari), Max Verstappen (Red Bull), Pierre Gasly (Alpine) dan Carlos Sainz (Williams) melengkapi posisi di 10 Besar.
Local.hero Yuki Tsunoda (Red Bull Racing) yang tampil heboh di FP1 kini terpuruk ke urutan 18. Ia di sesi ini, katanya, lebih mementingkan pengumpulan data dan meningkatkan rasa nyaman di atas mobil ketimbang memburu lap time.
Sejauh ini McLaren sudah meraih juara 2 kali di 2 race tahun ini. Norris memenangkan GP Australia dan Piastri memenangkan seri GP China. Keduanya kini terpaut 10 poin di klasemen sementara, keduanya juga sudah menatap perburuan gelar tahun ini. Karenanya mereka berdua siap tarung head to head dalam raceday GP Jepang pada Minggu nanti.
"Saya siap mengalahkan siapa saja. Hanya saja Oscar adalah rekan satu tim sendiri. Akan sulit mencari keseimbangan antara kepentingan sendiri dengan kepentingan tim," kata Norris.
Ia tak.menutup kemungkinan rivalitas kerasnya dengan Piastri bisa terjadi seperti Alain Prost dan Ayrton Senna saat satu tim di McLaren atau seperti Nico Rosberg dan Lewis Hamilton di Mercedes.
"Taoi, itu bagus dan akan menyenangkan," tegasnya.
Hal senada dilontarkan Piastri. Pembalap muda Austria itu sudah mencanangkan dirinya dan Norris adalah kandidat kuat dalam perburuan gelar tahun ini.
"Saat ini mobil kami terkuat. Saya kira Lando adalah musuh utama dalam perburuan gelar, ia akan lebih berat dibandingkan Max (Verstappen)," ucap Piastri.
Sialnya, Norris dan Piastri, seperti para pembalap lainnya, tak punya kesempatan untuk menguji performa mobil dengan lap panjang dan bahan bakar penuh di FP2. Karena itu tak ada data race pace masing-masing dan itu menyulitkan susunan strategi pada raceday nanti.
Masih ada satu sesi latihan, FP3, pada Sabtu (5/4) pagi. Tapi, sesi ini biasanya digunakan untuk mendapatkan setingan final untuk kualifikasi dan balapan. Selain itu, sesi ini juga kurang ideal untuk mengukur race pace karena suhu udara yang berbeda dengan jadwal balapan nantinya.
Tapi, jika ramalan cuaca tepat maka jalannya raceday bakal sulit diprediksi, apa saja bisa terjadi. Soalnya, prediksi mengatakan kemungkinan hujan mencapai 80% pada race nanti. (r)