
mobilinanews (Jakarta) - Guna mengatasi lonjakan arus balik pasca-Lebaran 2025, Korlantas Polri memberlakukan rekayasa lalu lintas berskala nasional berupa sistem one way dari Km 414 Gerbang Tol Kalikangkung (Jawa Tengah) hingga Km 70 Gerbang Tol Cikampek Utama (Jawa Barat), terhitung sejak Minggu (6/4/2025). Langkah ini juga disertai pengalihan arus serta penerapan contraflow di beberapa titik strategis.
Selama masa one way nasional berlaku, kendaraan dari arah Jakarta yang menuju ke wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur tidak diperkenankan melintasi jalur tol utama. Pengendara diarahkan untuk keluar melalui GT Kalihurip 1 di Km 68 Tol Jakarta-Cikampek dan dialihkan ke jalur arteri melalui Dawuan. Hal ini diambil demi memperlancar arus balik yang saat ini mendominasi jalur tol Trans Jawa.
Sementara itu, untuk mendukung arus kendaraan dari arah Timur menuju Jabotabek, sistem contraflow diberlakukan dari Km 70 hingga Km 36 arah Jakarta di ruas Tol Jakarta-Cikampek. Penerapan kebijakan ini disesuaikan dengan kondisi lapangan dan merupakan bagian dari diskresi pihak kepolisian.
GT Cikampek Utama Siaga Penuh
VP Corporate Secretary & Legal PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT), Ria Marlinda Paallo, menyatakan pihaknya telah menyiapkan infrastruktur dan personel tambahan untuk mengakomodasi lonjakan kendaraan dari Timur.
"GT Cikampek Utama menyediakan total 34 gardu untuk melayani pengguna jalan yang datang dari arah Timur Trans Jawa menuju Jabotabek. Kami juga menyiagakan 17 unit mobile reader guna mempercepat proses transaksi," ujar Ria dalam keterangan tertulisnya.
Lebih lanjut, Ria menegaskan bahwa kolaborasi antara penyelenggara tol, aparat kepolisian, dan Kementerian Perhubungan sangat krusial demi menjaga kelancaran dan keamanan arus balik Lebaran yang diprediksi masih akan berlangsung hingga awal pekan depan.
Tips Aman Melalui Jalur Rekayasa
PT JTT mengimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk tetap waspada dan mengutamakan keselamatan selama melintasi jalur one way maupun contraflow. Pengendara diminta tidak berpindah jalur secara sembarangan, mematuhi arahan petugas, dan memeriksa kondisi kendaraan secara menyeluruh sebelum perjalanan dimulai.
"Pastikan saldo uang elektronik mencukupi, kondisi kendaraan prima, dan bahan bakar serta daya gawai dalam kondisi optimal. Jika lelah, jangan paksakan diri dan manfaatkan rest area yang telah disediakan," tambah Ria.
Penerapan sistem rekayasa ini terbukti efektif dalam mengurangi kepadatan di jalur utama, namun juga berdampak pada peningkatan beban di jalur arteri. Oleh karena itu, pengguna jalan diharapkan tetap mengikuti perkembangan kondisi lalu lintas dan memperhitungkan waktu tempuh dengan cermat.
Kesimpulan: Waspada, Tapi Optimis
Dengan dukungan berbagai pihak dan kedisiplinan para pengemudi, rekayasa one way nasional diharapkan mampu mengurai kemacetan panjang selama arus balik Lebaran 2025. Tetap waspada, ikuti arahan petugas, dan jangan lupa untuk menjaga keselamatan diri serta keluarga di jalan. Perjalanan jauh memang melelahkan, tapi kepulangan yang aman dan nyaman adalah hadiah terbaik pasca-Lebaran.