
mobilinanews (Jakarta) - Di saat dunia otomotif semakin riuh oleh kendaraan listrik berbasis baterai, Hyundai justru menggebrak arah berbeda. Lewat generasi kedua Nexo yang baru saja diperkenalkan di Seoul Mobility Show 2025, pabrikan Korea Selatan ini menunjukkan bahwa hidrogen belum mati, bahkan justru siap memasuki babak baru yang lebih ambisius.
Nexo baru adalah model pertama Hyundai yang menerapkan bahasa desain baru mereka, “Seni Baja” (Steel Art) — sebuah filosofi desain yang menggabungkan kekuatan visual dan ketangguhan mekanis. Bentuk eksteriornya kini jauh lebih kokoh dan maskulin dibandingkan generasi sebelumnya, dengan bodi mengotak yang mengingatkan pada Pontiac Aztek versi masa depan. Jangan salah sangka, ini justru memberikan aura kuat, unik, dan tegas di jalanan.
Bagian depan dan belakangnya menampilkan empat titik lampu LED yang menjadi ciri khas baru. Sementara di sisi samping, tidak akan Anda temukan kaca spion konvensional, karena versi Korea mengadopsi kamera samping digital, membuat tampilannya makin clean dan futuristik.
Masuk ke dalam kabin, suasananya langsung terasa beda kelas. Hyundai melakukan perombakan total dibandingkan Nexo lama. Kini hadir layar ganda 12,3 inci untuk panel instrumen dan hiburan, serta sistem audio kelas atas dari Bang & Olufsen dengan 14 speaker.
Desain konsol tengah juga dibuat “melayang” dan tidak lagi menyatu dengan dashboard. Selain mendukung pengisian daya nirkabel ganda, tersedia kipas pendingin untuk mencegah ponsel kepanasan saat digunakan sebagai navigasi.
Tombol transmisi lama diganti dengan pemindah gigi gaya baru yang lebih ringkas dan ergonomis. Kursi depan kini punya sandaran kaki yang bisa diatur, sedangkan kursi belakang dilengkapi ventilasi dan sudut rebah yang lebih nyaman. Kabin juga lebih lega, berkat bodi yang lebih lebar dan pintu belakang yang makin lapang.
Dibalik tampilannya yang elegan, Nexo generasi kedua ternyata punya performa yang jauh lebih bertenaga. 255 HP dihasilkan dari sistem sel bahan bakar terbaru, meningkat signifikan dari 181 HP sebelumnya. Akselerasinya pun lebih gesit — dari 0–100 km/jam kini cukup dalam 7,8 detik.
Kapasitas tangki hidrogen juga ditingkatkan dari 6,33 kg menjadi 6,69 kg, memungkinkan jarak tempuh lebih dari 700 km dalam sekali pengisian. Hebatnya, waktu pengisian ulang cuma 5 menit, setara dengan isi bensin biasa. Namun, tantangan utamanya tentu tetap sama: ketersediaan stasiun hidrogen yang masih sangat terbatas.
Meski Hyundai menyebut bahwa Nexo terbaru adalah model global, realitanya bisa jadi berbeda. Amerika Serikat, misalnya, kemungkinan hanya akan menerima model ini secara terbatas — seperti sebelumnya — dan hanya di negara bagian seperti California yang sudah memiliki infrastruktur hidrogen.
Hyundai Nexo 2025 menunjukkan bahwa teknologi hidrogen masih punya tempat di masa depan, terutama bagi mereka yang menginginkan kombinasi antara efisiensi, kenyamanan, dan waktu isi ulang yang super cepat. Di tengah dominasi EV berbasis baterai, Hyundai seperti berkata: “Jangan lupakan alternatif lain yang mungkin lebih pintar.”
Dan kalau infrastruktur sudah siap? Bukan tidak mungkin kendaraan seperti Nexo akan jadi jawaban mobilitas bersih masa depan tanpa kompromi.
Kalau kamu mau versi khusus buat media sosial, slideshow presentasi, atau perbandingan dengan Toyota Mirai atau mobil listrik lainnya, tinggal bilang aja ya!